Media Asuransi – PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) mencatatkan pendapatan konsolidasi 2020 sebesar Rp3,69 triliun, mengalami peningkatan 5% year on year (yoy) dari tahun sebelumnya sebesar Rp3,53 triliun.
Laba bersih Perseroan untuk FY-2020 juga mengalami pertumbuhan sebesar 14% yoy menjadi Rp275 miliar dibandingkan tahun sebelumnya, sebelum penyesuaian forex.
Baca juga: Terkait Bank Syariah, OJK akan Panggil Jusuf Hamka
Pendapatan layanan satelit masih menjadi kontributor utama dari pendapatan perseroan dengan memperoleh pemasukan sebesar Rp2,5 triliun, sedangkan pendapatan layanan digital, broadband, dan IPTV mengalami pertumbuhan yang pesat sebesar 21% yoy menjadi Rp1,1 triliun pada FY-2020 dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Terbatas (RUPST) Selasa, 27 Juli 2021, perusahaan juga mengangkat Henry Wijadi sebagai direktur perseroan yang bertugas untuk memimpin penjualan perseroan baik iklan, korporat dan kemitraan.
Selanjutnya susunan dewan komisaris dan direksi perseroan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Presiden Komisaris: Syafril Nasution
Komisaris: Indra Pudjiastuti
Komisaris Independen: Agus Mulyanto
Dewan Direksi:
Presiden Direktur: Ade Tjendra
Direktur: Herman Kusno
Direktur: Hari Susanto
Direktur: Tito Abdullah
Direktur: Vera Tanamihardja
Direktur: Adita Widyansari
Direktur: Endang Mayawati
Direktur: Henry Wijadi
Di sisi lain, IPTV membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp1,03 triliun pada kuartal I/2021, meningkat sebesar 23% yoy dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp842 miliar. Pendapatan dari layanan satelit yang meliputi dua unit DTH Perseroan yaitu MNC Vision (pasca bayar) dan K-Vision (prabayar), mengalami peningkatan sebesar 3% yoy di kuartal I/2021 menjadi Rp668,9 miliar dibandingkan Rp651,5 miliar miliar pada kuartal I/2020.
Baca juga: Bursa Efek Indonesia Tunda Pemberlakuan Fitur Baru JATS
Pendapatan yang berasal dari segmen layanan digital, IPTV, dan broadband perseroan mengalami pertumbuhan signifikan menjadi Rp327,2 miliar pada kuartal I/2021 dibandingkan perolehan sebelumnya yaitu Rp160,2 miliar, mewakili pertumbuhan sebesar 104% yoy.
EBITDA pada kuartal I/2021 mengalami peningkatan sebesar 13% yoy menjadi Rp404,6 miliar dari Rp357,6 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Namun marjin EBITDA mencatatkan sedikit penurunan yaitu dari 42% menjadi 39% pada kuartal I/2021. Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan yaitu sebesar 148% yoy pada kuartal I/2021.
Laba bersih perseroan dicatatkan sebesar Rp101,3 miliar, naik dibandingkan Rp40,8 miliar pada tahun sebelumnya. Marjin laba bersih juga mengalami peningkatan menjadi 10% dibandingkan pada periode tahun sebelumnya yang sama yaitu sebesar 5%.
Selain itu, layanan DTH, broadband, dan IPTV Perseroan telah mengalami peningkatan yang sangat pesat dengan mencapai 9,8 juta subscriber pada semester I/2021. Pandemi Covid-19 telah mengubah kebiasaan perilaku masyarakat yang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah, sehingga secara langsung mendorong permintaan atas konten berkualitas tinggi dan terjangkau.
Hal tersebut tercermin dari kinerja K-Vision (DTH prabayar), MNC Play (broadband dan IPTV) dan layanan Vision+ (Layanan Video OTT). K-Vision telah menjadi superstar di masa pandemi ini dengan memperoleh 2,34 juta pelanggan baru dengan total penjualan voucher isi ulang sebesar Rp116,5 miliar hanya pada semeseter I/2021.
Selanjutnya, performa segmen layanan OTT perseroan juga mengalami pertumbuhan yang baik. Pengguna berbayar Vision+ telah mencapai lebih dari 2 juta pelanggan dengan total Monthly Active Users (MAU) sebesar 50,3 juta pada akhir semeseter I/2021.
Belum lama ini Vision+ juga telah menjalin kemitraan dengan Migo, perusahaan teknologi multinasional yang beroperasi di Indonesia, mempelopori platform distribusi digital yang memungkinkan Vision+ untuk lebih memperkuat jaringan pendistribusian pustaka konten terbaiknya, sehingga dapat diakses oleh pengguna baru melalui proposisi online to offline.
Konten yang tersedia di platform Migo tersedia melalui Download-to-Go yang semakin memperdalam ketersediaan dan distribusi konten di pasar lokal. Dengan model bisnis dan teknologi unik Migo, kami menyakini bahwa ini akan sangat mempercepat pertumbuhan pengguna Vision+. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News