Analis Sinarmas Future, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa rupiah masih berpeluang tertekan hari ini terhadap dolar AS. Menurutnya, ada sejumlah faktor yang menjadi pemicu pelemahan rupiah hari ini.
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
“Beberapa faktor atau sentimen yang masih menekan rupiah yaitu demonstrasi besar-besaran di China yang bisa mengganggu perekonomiannya dan berdampak negatif ke perekonomian negara lain yang terkait erat dengan perekonomian China,” katanya kepada Media Asuransi, Selasa, 29 November 2022.
Sentimen berikutnya adalah kebijakan suku bunga tinggi The Fed untuk menekan turun inflasi AS, memicu penguatan dolar AS. Selanjutnya, terang Ariston, sentimen permintaan dolar AS yang biasanya tinggi menjelang akhir tahun untuk kegiatan korporasi seperti pembayaran utang. Permintaan yang tinggi sementara suplai tidak bertambah, dapat mendorong penguatan dolar AS.
“Rupiah berpeluang melemah ke kisaran Rp15.750-Rp15.780 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp15.680-Rp15.700 per dolar AS,” pungkas Ariston.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,32% ke level Rp15.722 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,39% ke level Rp15.729 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News