Media Asuransi – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencermati perkembangan dan dinamika ekonomi dan pasar di dalam negeri, termasuk aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BI). Terkait dengan itu, BCA berencana untuk memecah saham (stock split) untuk menarik invetor ritel.
“Sebagai bagian dari anggota bursa, kami juga berkomitmen mendorong perkembangan pasar modal tanah air. Maka perusahaan memutuskan untuk melakukan aksi korporasi pemecahan saham yang beredar (stock split) guna memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para investor ritel untuk berinvestasi di saham BCA,” kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, dalam keterangan resmi yang diterima Media Asuransi Jumat, 30 Juli 2021.
|Baca juga: BEDAH SAHAM: Prospek Saham BBCA Setelah Cuan Rp14,5 Triliun
Dalam Rapat Direksi & Komisaris BCA pada tanggal 29 Juli 2021, telah disetujui aksi korporasi stock split dengan rasio 1:5 (1 saham lama menjadi 5 saham baru). Nilai nominal per unit saham BBCA saat ini adalah Rp62,50, sedangkan nilai nominal per unit saham BBCA setelah stock split akan menjadi sebesar Rp12,5. Sebagai informasi, harga saham BBCA pada saat keterangan resmi ini dikeluarkan, berkisar di level Rp30.000 per unit saham.
|Baca juga: BCA Bukukun Laba Rp14,5 Triliun di Semester I/2021
“Melalui aksi korporasi stock split ini, kami berharap harga saham BBCA akan lebih terjangkau bagi para investor ritel, utamanya demografi investor muda yang saat ini aktif meramaikan bursa. Hal ini juga sebagai bentuk dukungan kami untuk meningkatkan likuiditas perdagangan di pasar modal dalam negeri,” kata Jahja.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa proses stock split akan mengikuti ketentuan yang berlaku dan membutuhkan persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 23 September 2021. Setelah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham, BCA akan berkoordinasi dengan Bursa Efek Indonesia untuk memproses stock split yang diperkirakan akan terjadi pada bulan Oktober 2021. Edi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News