Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bersama dengan Manajer Investasi (MI) PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) memberikan solusi produk investasi berbasis prinsip syariah yang berfokus pada sektor teknologi di pasar global, dengan meluncurkan reksa dana Batavia Technology Sharia Equity USD (BTSEU).
Seremoni peluncuran produk Batavia Technology Sharia Equity USD dilakukan secara virtual yang dihadiri oleh Wakil Presiden Direktur BCA, Suwignyo Budiman, Senior Executive Vice President Wealth Management BCA, Christine Setyabudhi dan Chief Executive Officer BPAM, Lilis Setiadi, secara daring, Senin, 7 Februari 2022.
BCA dipercaya menjadi salah satu pionir dalam penjualan produk ini, dan melalui peluncuran ini, Reksa Dana BTSEU akan resmi hadir di BCA serta kian meramaikan alternatif produk investasi bagi masyarakat.
|Baca juga:BCA Life mendapatkan sertifikasi ISO 27001:2013
“Perkembangan teknologi yang sangat pesat, tentu telah mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat. Semua lapisan masyarakat sudah menggunakan teknologi, sehingga menjadi hal yang penting dan tidak terlepas dari kehidupan kita. Maka, potensi perkembangan dibidang teknologi dinilai cukup besar, sehingga merupakan salah satu sektor yang menarik untuk diinvestasikan,” kata Suwignya.
Dia tambahkan, iklim investasi di Indonesia saat ini masih menunjukkan antusiasme yang tinggi dan masyarakat semakin tergerak untuk berinvestasi melalui berbagai instrumen. “Dengan semakin maraknya investasi, penting juga untuk melakukan diversifikasi pada portfolio investasi. Maka, menyambut antusiasme positif tersebut, BCA menawarkan BTSEU sebagai solusi bagi diversifikasi investasi nasabah dan memanfaatkan tren teknologi global,” ujarnya.
Lilis menambahkan bahwa pihaknya sangat antusias rencana peluncuran Reksa Dana Batavia Technology Sharia Equity USD ini. Kehadiran reksa dana yang bertema teknologi global ini kami yakini dapat memenuhi kebutuhan investor yang menginginkan eksposur pada perusahaan-perusahaan kelas dunia yang menjadi bagian dari megatrend dunia saat ini.
“Dengan menggandeng Franklin Templeton, salah satu perusahaan Manajer Investasi terkemuka dunia, sebagai penasihat teknis, kami percaya kehadiran Batavia Technology Syariah Equity USD dapat menjadi kendaraan yang tepat bagi nasabah BCA untuk turut menikmati pertumbuhan di sektor teknologi,” ujar Lilis.
Berinvestasi pada sektor teknologi memiliki potensi pertumbuhan yang menarik khususnya terkait perkembangan transformasi digital di dunia yang diperkirakan akan mencapai nilai triliunan dolar. Terutama mayoritas –saat ini— ada pasar saham teknologi di Amerika Serikat yang menjadi pusat inovasi dan perusahaan teknologi raksasa dunia maupun yang masih sedang berkembang.
|Baca juga: Laba BCA 2021 Rp31,4 Triliun
Nasabah sudah bisa mendapat informasi BTSEU melalui PIC Relationship serta tenaga pemasar BCA dan akan secara resmi hadir di Welma dan Cabang BCA mulai 16 Februari 2022. Dalam rangka peluncuran ini, BCA memberikan benefit khusus bagi nasabahnya yaitu cashback IDR 500 ribu (berlaku kelipatan hingga IDR5 juta) setiap pemesanan USD 50 ribu BTSEU hingga 11 Februari 2022.
“Dengan 27,7 juta nasabah, per Desember 2021, yang memiliki beragam kebutuhan finansial, BCA melihat adanya kebutuhan nasabah yang tinggi di sisi wealth management. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, BCA telah memulai langkah dengan membangun pondasi di Bisnis Wealth Management, dan berkomitmen memberikan layanan Investment Advisory, bukan hanya sekadar pemasaran saja,” kata Christine.
Dia jelaskan, avisory ini diwujudkan dengan memberikan pandangan dan konsultasi serta diversifikasi portofolio investasi sesuai kebutuhan nasabah. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan melengkapi produk spektrum BCA yang di sesuaikan dengan trend market agar nasabah dapat melakukan diversifikasi portofolio dengan optimal.
“Maka kehadiran produk investasi baru BTSEU di BCA ini menjadi peluang yang baik bagi investor yang ingin investasi pada sektor teknologi di pasar saham global. Kehadiran BTSEU diharapkan dapat memberikan solusi investasi terbaru dan kian membantu kemajuan teknologi khususnya di Indonesia,” tutur Christine.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News