Media Asuransi, JAKARTA – PT Asuransi Umum BCA (BCA Insurance), anak perusahaan dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA), mencatatkan tren kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2024. Di tahun lalu BCA Insurance memperoleh laba setelah pajak sebesar Rp227,41 miliar, naik 27,35 persen jika dibandingkan laba tahun 2023 sebesar Rp178,56 miliar.
Kinerja ini didukung oleh kontribusi pertumbuhan premi dari posisi Rp1,38 triliun di tahun 2023, naik 24,63 persen menjadi Rp1,72 triliun di tahun 2024. Namun dari sisi beban usaha juga mengalami kenaikan, di mana jumlah beban usaha naik 4,59 persen, dari Rp378,84 miliar menjadi Rp396,25 miliar. Dari sisi klaim yang dibayar ke nasabah mengalami penurunan sebesar 20,9 persen menjadi Rp374,03 miliar dari sebelumnya Rp472,86 miliar
|Baca juga: BCA Life dan BCA Insurance Siapkan Solusi Proteksi Keuangan Terjangkau
Sepanjang 2024, BCA Insurance mencatatkan peningkatan aset sebesar 12,66 persen menjadi Rp3,38 triliun. Pertumbuhan ini tidak hanya mencerminkan ekspansi bisnis BCA Insurance, tetapi juga menunjukkan kemampuan manajemen investasi yang andal.
Jumlah investasi mengalami peningkatan 23,5 persen menjadi Rp2,47 triliun dari sebelumnya Rp2 triliun dengan portofolio investasi yang terdiversifikasi di sejumlah aset, seperti obligasi korporasi, reksa dana, surat berharga negara, dan penyertaan langsung.
|Baca juga: Asuransi Multi Artha Guna (AMAG) Batalkan Rencana Buyback Saham
Dari sisi cadangan teknis juga mengalami peningkatan 10,78 persen dari Rp1,02 triliun di tahun 2023 menjadi Rp1,13 triliun di tahun lalu. Hal ini menunjukkan pertumbuhan positif yang konsisten dicatatkan BCA Insurance.
BCA Insurance juga konsisten mempertahankan posisi keuangan yang kuat untuk mendukung keseluruhan operasional bisnis dengan rasio pencapaian tingkat solvabilitas (risk-based capital/RBC) sebesar 383 persen, RBC ini jauh di atas ketentuan minimum dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni sebesar 120 persen.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News