1
1

Bedah Saham: Berharap Laba Kuartal IV/2021 Japfa (JPFA) Berbalik Positif

Pusat produksi Japfa Comfeed Indonesia (JPFA). | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Kinerja laba bersih kuartal IV/2021 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) diperkirakan berbalik menjadi positif seiring dengan pemulihan lini broiler dan DOC yang berpotensi lebih kuat.

Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Company Update bertajuk Japfa Comfeed Indonesia (JPFA IJ) – 4Q21F earnings to turn positive on broiler recovery and stronger DOC, but feed might hold back, analis Mirae Sekuritas Emma A. Fauni menjelaskan bahwa dirinya memperkirakan Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) akan membukukan laba bersih FY21 sebesar Rp1,57 triliun (+71,5% YoY), berimplikasi pada laba bersih 4Q21 sebesar Rp65 miliar (-90,1% YoY).

Angka tersebut harus menggambarkan perputaran kuartalan di bottom-line setelah membukukan kerugian bersih Rp36 miliar di 3Q21.

 |Baca juga: Fitch Afirmasi Peringkat Japfa Comfeed (JPFA) idBB- Stabil

Emma mengharapkan pemulihan yang kuat di segmen pertanian komersial karena memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan konsolidasi sebesar 37% di 3Q21. Namun, itu memberikan kontribusi 28% terhadap pendapatan sebelum eliminasi dengan margin operasi -20,1%.

Dengan harga rata-rata ayam pedaging di 4Q21 pulih 16% QoQ menjadi Rp18.7k/kg (vs. Rp16.1k/kg di 3Q21), kami memperkirakan akan melihat ekspansi margin operasi di segmen peternakan komersial di 4Q21.

Segmen peternakan unggas, yang memberikan kontribusi 6% terhadap pendapatan konsolidasi di 3Q21, juga diperkirakan akan menguat di 4Q21 mengingat harga DOC rata-rata di kuartal tersebut menguat 15% QoQ menjadi Rp6,2 ribu/ekor (vs Rp5,4 ribu/ekor ).

Sementara itu, segmen pakan ternak, yang memberikan kontribusi 29% terhadap pendapatan konsolidasi, memiliki dampak yang cukup besar karena memberikan kontribusi 43% terhadap pendapatan sebelum eliminasi pada 3Q21.

Emma memperkirakan marjin operasi akan tetap rendah hingga menengah satu digit di 4Q21 (vs marjin operasi normal di atas 10%) mengingat kenaikan harga bahan baku, seperti jagung dan bungkil kedelai yang menyumbang sekitar 50% dan 25%, masing-masing, untuk memberi makan bahan baku.

Kami mempertahankan TP kami di Rp2.000/saham, menggunakan metode penilaian P/E dan menetapkan 22F P/E sebesar 13,2x. Saat ini, JPFA diperdagangkan pada 22F P/E 11,4x, mendekati rata-rata historis P/E forward 5 tahun.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Reksa Dana Saham & Pendapatan Tetap Dinilai Prospektif di 2022
Next Post MARKET REVIEW: IHSG Berbalik Terkoreksi Merespons Kerugian Emiten Besar

Member Login

or