Media Asuransi, JAKARTA – Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih menjadi pilihan utama bagi analis Mirae Sekuritas karena bank swasta terbesar nasional ini dianggap akan mendapatkan keuntungan besar di masa suku bunga tinggi.
Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Company Update bertajuk Bank Central Asia (BBCA IJ) – 1H23 review: Beating the consensus estimates, analis Mirae Sekuritas Handiman Soetoyo menjelaskan pada kuartal II/2023, BBCA membukukan laba bersih sebesar Rp12,7 triliun (+9,8% QoQ; +26,8% YoY), menghasilkan laba bersih kumulatif semester I/2023 sebesar Rp24,2 triliun (+34,0% YoY), terutama didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga yang solid dan beban provisi yang jauh lebih rendah. “Hasilnya relatif sesuai dengan estimasi kami tetapi di atas konsensus dengan run rate masing-masing 49,1% dan 50,9% (vs rata-rata 5 tahun sebesar 44,9%).”
|Baca juga: Laba Bersih BCA Melonjak 34 Persen
Handiman mengatakan kredit tumbuh 8,9% YoY, jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan di kuartal I/2023 (+12,0% YoY), terutama disebabkan oleh pertumbuhan kredit korporasi yang lemah. “Kami mengaitkan hasil yang lemah tersebut dengan basis yang tinggi di semester I/2023 (lonjakan kredit di sektor pertambangan menyusul kenaikan tajam harga komoditas di semester I/2022) dan pertumbuhan kredit yang lamban untuk proyek infrastruktur karena kredit bermasalah dari kontraktor BUMN.”
Dia memperkirakan ada peningkatan pertumbuhan kredit pada semester II/2023 karena berlanjutnya pemulihan ekonomi domestik dan meningkatnya aktivitas bisnis menjelang periode pemilu. Likuiditas bank yang cukup (LDR: 65,7%) akan mendukung pertumbuhan kredit yang lebih kuat, dalam pandangan kami, dengan target LDR 67%-68% pada akhir tahun.
“Kami mempertahankan rekomendasi Trading Buy dengan TP Rp10.100, berasal dari target P/B FY23F sebesar 5,1x. Saat ini, BBCA adalah pilihan utama kami di sektor perbankan karena kami percaya bahwa bank ini akan mendapatkan keuntungan terbesar di masa suku bunga tinggi, didukung oleh kualitas aset terbaik di kelasnya.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News