Media Asuransi, JAKARTA – Kinerja keuangan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) diperkirakan terdampak oleh penurunan harga broiler dan DOC yang berpotensi lebih rendah dari perkiraan.
Melalui riset bertajuk Charoen Pokphand Indonesia (CPIN IJ) – Weaker 3Q21F earnings is anticipated, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Emma A. Fauni memaparkan bahwa pihaknya memperkirakan laba bersih CPIN kuartal III/2021 akan mencapai sekitar Rp700 miliar-Rp800 miliar, turun sekitar 40% QoQ tetapi masih tumbuh positif secara YoY.
“Kami memperkirakan pendapatan yang lebih lemah di kuartal III/2021 didorong oleh permintaan yang umumnya lebih lemah di kuartal tersebut karena PPKM darurat yang diberlakukan mulai awal Juli.”
Emma memperkirakan dragger utama berasal dari segmen broiler yang mengalami penurunan pada Juli karena pemberlakuan PPKM darurat di Jawa dan Bali selama sebulan penuh. Sementara itu, segmen DOC juga diperkirakan akan memperlihatkan profitabilitas margin yang lebih lemah karena harga rata-rata DOC yang lebih rendah di kuartal tersebut.
|Baca juga: PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) Perluas Pangsa Pasar Ekspor
Namun secara YoY, rata-rata harga DOC di kuartal III/2021 lebih baik dibandingkan kuartal III/2020. Sementara itu, segmen pakan ternak, penyumbang pendapatan konsolidasi terbesar kedua, diperkirakan tidak bisa banyak membantu mengingat harga jagung yang lebih tinggi meskipun harga bungkil kedelai global lebih rendah. Perlu diketahui bahwa, jagung dan bungkil kedelai adalah dua sumber bahan baku terbesar untuk pakan ayam.
“Kami sedikit menurunkan proyeksi CPIN karena harga broiler dan DOC yang lebih lemah dari perkiraan.”
Emma mengungkapkan pihaknya memangkas bottomline 21F-22F masing-masing sebesar 1,5%. “Kami mengulangi panggilan Trading Buy kami dengan TP Rp7.500. TP diturunkan dari target P/E kelipatan 27x. CPIN saat ini diperdagangkan pada 21F P/E sebesar 22.6x.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News