1
1

BEDAH SAHAM: Menghitung Potensi Kinerja PGAS yang di Atas Ekspektasi

Media Asuransi, JAKARTA – Kinerja PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) diperkirakan membaik di atas ekspektasi seiring dengan efek peningkatan pembalikan penyisihan untuk sengketa pajak pada semester II/2021 dan 2022.

Melalui riset bertajuk Perusahaan Gas Negara (PGAS IJ) – Above expectation as tax reversal kicks in, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Juan Harahap, mengatakan bahwa PGAS mencatat pendapatan tetap sebesar US$731 juta (-0,2 qoq; -16,3% yoy) di kuartal II/2021, menghasilkan pendapatan sebesar US$1,5 miliar (-0,3% yoy) di semester I/2021, sesuai dengan ekspektasinya dan konsensus (48,1%/48,5% dari Mirae/konsensus).

Pencapaian ini didorong oleh kombinasi dari: 1) peningkatan volume distribusi gas sebesar 867 BBTUD (+6,9% yoy) di semester I/2021; 2) volume transmisi yang lebih rendah sebesar 1.232 MMSCFD (-4,5% yoy); dan 3) menurunkan marjin distribusi sebesar -21,1% yoy.

 |Baca juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) Jadikan Arun Hub Utama LNG Asia

Dari sisi profitabilitas, PGAS membukukan laba bersih sebesar US$132 juta (+114,8% qoq; +176,8% yoy) di kuartal II/2021, sehingga laba bersih semester I/2021 menjadi US$194 juta (+1,237,8 yoy), di atas perkiraan dan konsensus Mirae masing-masing sebesar 143,6% dan 133,7%.

Juan menjelaskan kinerja yang lebih tinggi dari perkiraan disebabkan oleh: 1) pembalikan penyisihan untuk sengketa pajak sebesar US$48 juta; 2) tidak adanya angka penurunan nilai; dan 3) bagian laba yang lebih tinggi dari usaha patungan menjadi US$50,5 juta (+119,8% yoy).

Kami merevisi perkiraan pendapatan kami, di mana kami meningkatkan laba operasional masing-masing sebesar 13,8% dan 16,0% di 21F dan 22F, didukung oleh opex yang lebih rendah.

Mirae memperkirakan pembalikan penyisihan untuk sengketa pajak meningkat pada semester II/2021 dan 2022F. Dengan demikian, Juan merevisi perkiraan laba bersih Mirae masing-masing sebesar 131,1% dan 164,4% di 21F dan 22F.

Saat kami merevisi perkiraan kami, kami meningkatkan rekomendasi kami dari rekomendasi Trading Buy to Buy di PGAS dengan target harga Rp1.700 (sebelumnya Rp1.350).

Target harga diturunkan menggunakan metode penilaian EV/EBITDA dengan target ganda FY21F EV/EBITDA sebesar 5,3x. Rekomendasi panggilan ini didorong oleh: 1) pertumbuhan pendapatan dari kenaikan harga minyak; 2) pendapatan tambahan dari proyek Blok Rokan yang akan mulai berproduksi pada 2H21; dan 3) potensi pendapatan dari pembalikan provisi.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Harga Emas Hari Ini Berpotensi Uji Support US$1.740
Next Post Imunitas terhadap Covid-19 jadi Kunci Pemulihan Ekonomi Asia Tenggara

Member Login

or