1
1

BEDAH SAHAM: Menghitung Potensi Penjualan Rokok Gudang Garam (GGRM)

Emiten perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM). | Foto: ist

Media Asuransi, JAKARTA – Volume penjualan emiten rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) diperkirakan mencapai 80 miliar batang pada akhir 2021 atau meningkat dari realisasi hingga semester I/2021 sebesar 45,6 miliar batang.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya melalui risetnya bertajuk “ASP hikes ahead of 2022F excise tax hike”, menjelaskan bahwa produk Sigaret Kretek Tangan (SKT) GGRM dan low tar & low nikotin (SKM LTLN) buatan mesin membukukan volume penjualan yang lebih rendah masing-masing sebesar 2,2% dan 43,5% YoY di semester I/2021.

SKM LTLN GGRM saat ini hanya memberikan kontribusi c.2,8% terhadap total volume penjualannya. Menurutnya, meski segmen industri lintingan tangan (SKT) juga membukukan pertumbuhan volume penjualan, GGRM tidak mendapatkan dampak yang baik karena pesaingnya, HMSP, memimpin di segmen tersebut.

 |Baca juga: Garap Bisnis Rokok Elektrik, Gudang Garam (GGRM) Bikin 3 Anak Usaha

“Secara keseluruhan, GGRM masih berhasil membukukan volume penjualan yang lebih tinggi sebesar 7% YoY hingga semester I/2021 menjadi 45,6 miliar batang. Kami memperkirakan GGRM akan membukukan volume penjualan 80 miliar batang pada 2021F,” jelasnya.

Karena pemerintah telah menetapkan target cukai untuk 2022 sebesar 11,9%, Christine melihat GGRM melakukan beberapa penyesuaian average selling price (ASP) yang agresif pada produk GGRM terutama di kuartal III/2021, meskipun secara keseluruhan dia yakin perusahaan masih memiliki beberapa produknya tidak sepenuhnya mematuhi harga jual eceran minimum (HJE) pemerintah untuk mempertahankan pangsa pasar.

“GGRM telah menaikkan beberapa harga SKM FF cukup signifikan, yang kami yakini dengan adanya persyaratan HJE.”

 |Baca juga: Bedah Saham: Menilik Profitabilitas SMGR Pascadivestasi SMCB

Seperti biasa, sambungnya, mesin full flavor buatan perusahaan (SKM FF) menjadi pendorong pertumbuhan karena segmen tersebut membukukan volume penjualan yang lebih tinggi menjadi 39,9 miliar batang di semester I/2021 dibandingkan dengan 35,8 miliar di semester I/2020.

“Produk SKM FF seperti GG International dan GG Surya16 telah menjadi produk unggulan perusahaan. Kami percaya peningkatan volume penjualan SKM FF perusahaan sejalan dengan permintaan segmen yang lebih tinggi secara keseluruhan terutama selama pandemi, karena memberikan ledakan per rupiah yang lebih besar dibandingkan dengan SKM ringan (LTLN).”

Dengan berbagai pertimbangan tersebut, Christine meningkatkan rekomendasi jual menjadi Hold karena pihaknya menyempurnakan perkiraannya dengan TP baru Rp29.500 yang didasarkan pada EPS 2021F dan target P/E 11x yang tidak berubah, pada -1,5 SD dari P rata-rata 10 tahun-nya. “Kami masih menunggu pengumuman cukai 2022F yang mungkin diumumkan pada Oktober.” (Edi)

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Harga Emas Berpeluang Naik ke US$1.800 per Troy Ounce
Next Post OJK Batalkan Tanda Bukti Terdaftar 7 Fintech Lending

Member Login

or