Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Sekuritas menurunkan target harga untuk saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) ke level Rp8.700 per saham karena target EV/EBITDA yang lebih rendah pada 2023.
Melalui Daily Write Up bertajuk Semen Indonesia (SMGR IJ) – Fine tuning forecasts, analis Mirae Sekuritas Emma A. Fauni menjelaskan Semen Indonesia (SMGR) melaporkan laba bersih Rp715 miliar di 4Q22, membawa laba bersih Konsolidasi FY22 sebesar Rp2,37 triliun (15,5% YoY), mewakili 75% dan 89% run-rate untuk perkiraan laba bersih FY22 dan konsensus.
“Meskipun hasil keseluruhan gagal dari harapan kami dan konsensus, laba bersih masih meningkat setiap tahun. Penjualan menurun 2,4% yoy dalam 4Q22 di tengah penurunan ganda dalam volume penjualan dan ASP yang lebih tinggi. COGS meningkat sebesar 9,5% yoy dan QoQ 20,0% karena kenaikan 30% dalam harga bahan bakar bersubsidi.”
|Baca juga: Semen Indonesia (SMGR) Kantongi Pinjaman Sindikasi Rp4,15 Triliun
Emma mengungkapkan bahwa dirinya menghadiri pertemuan analis yang diselenggarakan oleh SMGR di mana manajemen senior memberikan update. Permintaan diperkirakan akan pulih terutama pascamusim Ramadhan dan Idul Fitri (yang diperkirakan akan berakhir pada akhir April).
“Kami mengantisipasi bahwa permintaan tahun ini akan sedikit lebih tinggi dari FY22 tetapi akan tetap flat secara umum (pertumbuhan 0%-5% untuk FY23F) karena alokasi anggaran negara yang lebih tinggi untuk pengeluaran infra 7,8% yoy di FY23F. Kami berharap semen curah akan terus mendorong permintaan domestik.”
Emma berharap SMGR mencatat pertumbuhan topline sederhana di 1Q23 yang didorong oleh ASP yang lebih tinggi meskipun pemesanan volume penjualan yang lebih rendah (YTD 2M23 volume penjualan domestik berdiri di 4,8 juta (-3,9% yoy).
“Sementara visibilitas untuk prospek jangka panjang masih terbatas, kami percaya, Penggerak pertumbuhan struktural tetap utuh. Kami menurunkan perkiraan EPS 23F kami sebesar 21,9% terutama untuk mencerminkan asumsi margin yang lebih rendah. TP kami turunke ke Rp8.700/saham, berdasarkan target 23F EV/EBITDA yang lebih rendah.”
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News