1
1

BEDAH SAHAM: Menilik Jalur Pemulihan Kinerja Waskita Karya (WSKT)

Kantor pusat PT Waskita Karya (Persero) Tbk. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Pemulihan kinerja PT Waskita Karya Tbk dinilai sudah berada pada jalurnya seiring dengan sejumlah aksi korporasi yang telah dilakukan oleh emiten berkode saham WSKT itu.

Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Company Update Waskita Karya (WSKT IJ) – Path to recovery remains on track, analis Mirae Sekuritas, Joshua Michael, menjelaskan bahwa pada tanggal 15 Desember 2021, WSKT telah resmi menerima Peraturan Pemerintah tentang Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp7,9 triliun.

Dana hasil rights issue akan dialokasikan untuk: 1) membiayai proyek-proyek di luar skema penjaminan pemerintah, 2) pembayaran utang. WSKT diharapkan dapat menerima pernyataan efektif dari OJK dalam minggu ini. Selanjutnya, WSKT juga akan mengumumkan harga pelaksanaan & timeline rights issue.

Baru-baru ini, WSKT telah menandatangani penawaran tidak mengikat dengan Otoritas Investasi Indonesia (INA). Di antara semua kontraktor BUMN di bawah cakupan Mirae, WSKT adalah penerima manfaat utama dari investasi INA di jalan tol. WSKT menargetkan divestasi jalan tol bisa terealisasi pada 2Q22.

 |Baca juga: Peringkat Waskita Karya (WSKT) Ditegaskan idBBB dan idAAA Stabil

Di pihak lain, restrukturisasi WSBP ditargetkan selesai pada 1Q22. Mengenai permohonan PKPU yang diajukan oleh vendornya, WSBP bertujuan untuk mencapai penyelesaian damai dengan vendornya dalam jangka waktu paling lama 45 hari (yaitu PKPU sementara) untuk menghindari perpanjangan PKPU permanen.

Untuk menciptakan efisiensi operasional, WSBP juga akan melakukan divestasi 3 pabriknya di Klaten, Cibitung dan Karawang, dengan total perolehan Rp709 miliar. Hasil divestasi dapat digunakan untuk pembayaran utang.

Dalam waktu dekat hingga menengah, profil kontrak baru WSBP harus mencerminkan induknya; 70%-80% dari kontrak baru FY22-nya harus bersumber dari proyek-proyek WSKT. Pada 9M21, kontrak baru mencapai Rp1,1 triliun, mencapai 44% dari target FY21 sebesar Rp2,5 triliun (dibandingkan perkiraan kami sebesar Rp1,5 triliun). WSBP menargetkan kontrak baru Rp3 triliun-3,5 triliun di FY22 (vs perkiraan kami Rp2 triliun).

Upaya WSKT menuju pemulihan tetap pada jalurnya; kami mengharapkan pengurangan kerugian bersih yang signifikan di FY22. Setelah overhang rights issue-nya selesai, harga sahamnya seharusnya bisa lepas landas. Kami mempertahankan panggilan ‘beli’ kami di WSKT dengan TP yang tidak berubah sebesar Rp1.150.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 4 Saham Menu Trading Hari Ini 17 Desember 2021
Next Post Adaro (ADRO) Beli Saham Cita Mineral (CITA) senilai Rp358,76 Miliar

Member Login

or