Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Sekuritas merekomendasikan trading buy untuk saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) karena potensi kinerja penjualan yang lebih tinggi di segmen CBP dan Bogasari, mengingat akan ada lebih sedikit hari libur pada paruh kedua tahun ini.
Melalui Daily Write Up bertajuk Indofood Sukses Makmur (INDF IJ) – Potentially higher domestic consumption and lower soft commodity prices in the second half, analis Mirae Sekuritas Rut Yesika Simak mengatakan pada kuartal I/2023, EBITDA dan EBIT dari INDF mengalami penurunan masing-masing sebesar 20,0% dan 24,7% QoQ, menjadi Rp3,9 triliun dan Rp5,0 triliun, menyusul penurunan pendapatan sebesar 16,4% QoQ, menjadi Rp25,5 triliun.
“Kami melihat bahwa efek inflasi dan tingkat konsumsi yang lebih rendah, terutama selama beberapa hari libur panjang, telah menekan segmen CBP dan Distribusi dari INDF.”
|Baca juga: BEDAH SAHAM: Melihat Potensi Perbaikan Indofood CBP (ICBP) di Paruh Kedua
Sementara itu, dampak dari harga soft commodity yang lebih rendah telah menekan kinerja segmen Bogasari (-6,1% YoY, -20,3% QoQ) dan Agribisnis (-9,1% YoY, -11,9% QoQ). Namun, secara keseluruhan pada semester I/2023, EBITDA berhasil tumbuh sebesar 9% YoY menjadi Rp11,2 triliun, menyusul peningkatan pendapatan sebesar 6% YoY menjadi Rp56,1 triliun. Pendapatan, EBIT, dan EBITDA dari INDF mewakili masing-masing 47%, 47%, dan 48%, in line dari perkiraan sebelumnya untuk sepanjang tahun 2023.
Laba bersih melonjak 92% YoY menjadi Rp5,6 triliun pada semester I/2023 karena efek low base di semester I/2022 setelah terjadi kerugian valuta asing yang cukup besar pada saat itu. “Kami melihat bahwa kerugian valuta asing dan pendapatan bunga menurun menjadi Rp1,6 triliun pada semester I/2023 (vs. Rp3,4 triliun pada semester I/2022).”
Dari sisi margin, jelas Rut, margin laba kotor sebesar 30,9% pada semester I/2023 relatif tidak berubah dibandingkan dengan semester I/2022. Ke depan, dia percaya bahwa ada potensi untuk peningkatan lebih lanjut dalam profitabilitas perusahaan mengikuti penurunan harga gandum yang berkelanjutan, meskipun terdapat konflik geopolitik di Eropa Timur.
“Kami tetap merekomendasikan Trading Buy untuk INDF karena potensi kinerja penjualan yang lebih tinggi di segmen CBP dan Bogasari, mengingat akan ada lebih sedikit hari libur pada paruh kedua tahun ini.”
Rut menambahkan jika dikombinasikan dengan potensi profitabilitas yang lebih tinggi menyusul harga komoditas lunak yang lebih rendah, dia menilai INDF dengan TP sebesar Rp8.300 (tidak berubah), yang mengimplikasikan rasio P/E 2023F sebesar 7,1x, setara dengan -1,0 SD dari rata-rata P/E forward dalam 5 tahun terakhir.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News