1
1

BEDAH SAHAM: Menilik Potensi Pertumbuhan Kredit BBCA

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja (tengah) bersama Direksi dan Manajemen BCA, saat peresmian Expoversary 2023, di BSD, Tangerang Selatan, Kamis, 23 Februari 2023. | Foto: Edi

Media Asuransi, JAKARTA – Pertumbuhan kredit PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) diperkirakan terus meningkat pada kuartal-kuartal mendatang seiring dengan realisasi penyaluran kredit pada kuartal I/2023 yang masih datar.

Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Company Update bertajuk Bank Central Asia (BBCA IJ) – 1Q23 review: A stunning start for the year, analis Mirae Sekuritas Handiman Soetoyo memaparkan BBCA membukukan pertumbuhan laba bersih YoY yang cukup tinggi sebesar 43,0% YoY menjadi Rp11,5 triliun di kuartal I/2023, terutama didorong oleh: 1) percepatan pertumbuhan pendapatan bunga (+28,2% YoY menjadi Rp21,1 triliun) ditambah dengan pertumbuhan beban bunga yang terkendali (+30,1% YoY menjadi Rp2,6 triliun), menghasilkan pendapatan bunga bersih Rp18,5 triliun (+28.0% YoY); dan 2) biaya penyisihan yang jauh lebih rendah menjadi Rp1,5 triliun (-48.2% YoY).

|Baca juga: Laba Bersih BCA Tumbuh 43 Persen di Kuartal I/2023

“Laba bersih kuartal I/2023 setara 23,4%/24,8% run rate terhadap perkiraan FY23F kami/konsensus, vs rata-rata 5 tahun sebesar 21,8%, maka sejalan.”

Menyusul kenaikan BI7DRR sejak Agustus 2022, BBCA adalah pilihan utama Mirae di sektor perbankan karena Handiman percaya bahwa BBCA akan mendapatkan keuntungan terbesar dari kenaikan suku bunga karena repricing imbal hasil aset dan pergerakan CoF yang relatif stabil.

Dengan pertumbuhan kredit QoQ yang datar di kuartal I/2023, Handiman mungkin akan melihat pertumbuhan kredit terus meningkat di kuartal-kuartal mendatang. Sebagai catatan, sebagian besar kredit konsumer dari BCA Expoversary akan dibukukan pada kuartal II/2023.

Sementara itu, kredit korporasi juga diperkirakan akan meningkat terutama di sektor telekomunikasi, perkebunan, dan keuangan. Tingkat LDR yang rendah seharusnya menjadi insentif bagi manajemen untuk menggenjot pertumbuhan kredit tahun ini.

“Kami menyempurnakan prakiraan NIM menjadi 6,1% dari 5,7% untuk memperhitungkan imbal hasil aset yang lebih tinggi. Asumsi kami yang lain tetap sama. Pertumbuhan kredit: 13% (panduan BBCA: 10-12%. CoC 0,7% (panduan BBCA: 0,7-0,8%). Kami mempertahankan rekomendasi Trading Buy dengan TP Rp10.100, berdasarkan target P/B FY23F sebesar 5,1x.”

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BSI Maslahat Tebar Kebaikan Ramadan 1444 H Total Rp7,9 Miliar
Next Post Ini Dia Top 5 Reksa Dana Return Tertinggi YTD 28 April 2023

Member Login

or