Media Asuransi, JAKARTA – Emiten sawit PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) dinilai memiliki potensi pertimbuhan laba jangka panjang yang cukup besar seiring dengan rencana ekspansi yang terus berlanjut dan profil usia kebun yang masih muda.
Melalui Daily Write Up bertajuk
Nusantara Sawit Sejahtera (NSSS IJ/Not Rated) – Uncovering the growth potential of a young palm plantation company, analis Mirae Sekuritas Rizkia Darmawan mengatakan harga CPO global telah menurun sebesar 10% menjadi MYR3,788/ton sejak IPO NSSS pada 10 Maret 2023, dan 9% lebih rendah dari tahun lalu. Persaingan dari produk pengganti dan perlambatan ekonomi global adalah faktor kontribusi utamanya.
|Baca juga: OJK Dorong Peningkatan Akses Pendanaan kepada Petani Sawit
“Meskipun volatilitas harga mungkin akan masih berlangsung lama, harga CPO diperkirakan akan pulih karena pasokan yang lebih ketat.”
Dipadukan dengan usia kebun NSSS yang relatif lebih muda (dibandingkan dengan rata-rata industri), yang diharapkan akan melihat produktivitas yang lebih tinggi di masa depan, Rizkia menaruh pandangan positif terhadap prospek jangka panjang perusahaan.
Saat ini, jelas dia, NSSS diperdagangkan pada EV/HA US$8.561, yang 9,1% lebih rendah dari pesaing domestiknya. Pada valuasi saat ini, NSSS mungkin terlihat memiliki keterbatasan kenaikan harga.
“Namun, mengingat rencana ekspansi yang terus berlanjut dan profil usia kebun yang masih muda, kami percaya bahwa perusahaan memiliki potensi pertumbuhan laba jangka panjang yang cukup besar, layak untuk menjadi perhatian kami.”
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News