1
1

BEDAH SAHAM: Menyikapi Rekor Laba Bersih Bank BCA (BBCA)

Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Asset Sekuritas Indonesia menaikkan target harga PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) seiring dengan kinerja laba bersih 2021 perseroan yang membukukan rekor.

Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia on Bank Central Asia (BBCA IJ) bertajuk Heading into 2022 on cautiously optimistic, analis Mirae Sekuritas Handiman Soetoyo menjelaskan BBCA optimistis dengan prospek FY22 seiring dengan membaiknya kegiatan ekonomi yang akan memacu permintaan pinjaman, yang tercermin dari perbaikan mobilitas dan kenaikan harga komoditas.

“Mengingat ekses likuiditas BBCA (LDR mencapai 65.3% dan CASA terdiri dari 78.6% dari total simpanan) dengan rasio CASA yang tinggi, kami percaya bank akan terus berkembang di tengah potensi kenaikan suku bunga.”

Handiman mempertahankan perkiraan pertumbuhan pinjaman kami sebesar 12% (vs panduan BBCA sebesar 8%) pada tahun 2022, didorong oleh semua segmen dari korporasi (sektor infrastruktur, komoditas, dan telekomunikasi), komersial, hingga segmen konsumer. Perlu dicatat bahwa segmen konsumer, KPR telah melampaui tingkat pra-pandemi di IDR97.5 triliun vs IDR93.7 triliun pada tahun 2019.

|Baca juga: Laba BCA 2021 Rp31,4 Triliun

Menurut Handiman NIM akan tetap stabil atau sedikit membaik dengan CoF yang relatif stabil, sementara perubahan imbal hasil pinjaman akan tetap diredam dengan suku bunga acuan yang stabil dalam 1 tahun terakhir. Panduan agresif pemotongan CoC pada tahun 2022 menjadi 0.8-1.0% (2021: 1.6%) juga merupakan katalis utama untuk pendapatan FY22-nya.

BBCA berhasil membukukan rekor laba bersih yang tinggi sebesar IDR31.4 triliun (+15.8% YoY) di FY21, didukung oleh strategi untuk menempatkan kelebihan likuiditas di Bank Indonesia dan obligasi pemerintah untuk mengkompensasi penurunan hasil pinjaman sepanjang tahun 2021. Beban provisi juga menurun secara signifikan sebesar 19.6% YoY. Secara keseluruhan, laba bersih BBCA ditutup di atas ekspektasi kami dan konsensus masing-masing di 105.0% dan 102.1%.

“Kami menyempurnakan perkiraan kami untuk memasukkan pertumbuhan pinjaman yang lebih tinggi, dan biaya provisi yang lebih rendah. Oleh karena itu, kami meningkatkan target harga menjadi IDR8,375 (sebelumnya IDR8,425), berdasarkan target P/B sebesar 4.4x pada FY22F BV.”

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post MARKET REVIEW: IDXFinance Topang Penguatan IHSG Pekan Lalu
Next Post Peringkat Askrindo Ditetapkan idAA+ Outlook Stabil

Member Login

or