1
1

BEDAH SAHAM: Prospek Menarik AKR Corporindo (AKRA)

Media Asuransi – Emiten distributor BBM, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), diperkirakan memiliki prospek menarik secara fundamental sehingga berpotensi membuat sahamnya meningkat dari target harga sebelumnya Rp3.830 menjadi Rp4.230.

Melalui riset Company Update yang dikutip Media Asuransi, Jumat, 30 Juli 2021, analis PT Henan Putihrai Sekuritas, Robertus Yanuar Hardy, mengatakan bahwa pihaknya mempertahankan AKRA dengan peringkat BUY pada target price (TP) yang dinaikkan menjadi 4.230, dari sebelumnya 3.830, karena pihaknya memajukan ke perkiraan 2022 mengikuti hasil semester I/2021 yang relatif sejalan dengan proyeksi Henan Putihrai sebelumnya. 

“TP terbaru kami menyiratkan 15,6x/13,0x dan 9,8x/8,7x dari rasio P/E dan EV/EBITDA, masing-masing. Ini juga menyiratkan 3,2%/3,5% dari potensi imbal hasil dividen 21F/22F, dengan asumsi rasio pembayaran 55%. AKRA saat ini diperdagangkan pada 13,0x/10,8x dan 8,2x/7,3x dari rasio P/E dan EV/EBITDA 21F/22F-nya, masing-masing. Dan juga 3,8%/4,2% dari potensi imbal hasil dividen 21F/22F-nya.

|Baca juga: BEDAH SAHAM: Prospek Cemerlang Barito Pacific (BRPT)

Laba sebelum pajak kuartal II/2021 dari segmen distribusi bahan bakar & kimia berhasil tumbuh 13% qoq (quarter on quarter) menyusul peningkatan pendapatan 18% QoQ. Namun demikian, AKRA membukukan penjualan lahan industri QoQ yang relatif tidak berubah pada kuartal II/2021, yang cukup dapat dimaklumi mengingat beberapa calon tenant masih menunggu proyek Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE) untuk mendapatkan status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). 

“Sekarang setelah diresmikan oleh pemerintah sejak akhir Juni, dan diikuti dengan kedatangan smelter Freeport di daerah tersebut, kami melihat hal itu akan menarik lebih banyak penyewa di masa depan mengingat insentif yang tersedia.”

Lebih lanjut, Robertus menerangkan bahwa laba bersih AKRA semester I/2021 berhasil tumbuh 28% yoy (year on year) menjadi Rp550 miliar dari Rp432 miliar di semester I/2020, menyusul peningkatan profitabilitas yang signifikan meskipun pendapatan hanya 7% yoy lebih tinggi menjadi Rp10,7 triliun dari Rp10 triliun yang tercatat di semester I/2020. Pencapaian laba bersih ini mencerminkan 51,4% dari run-rate untuk estimasi 2021 Henan Putihrai, relatif sejalan.

|Baca juga: BEDAH SAHAM: Layakkah Membeli Saham GIAA?

“Kami memperkirakan laba bersih dari bisnis bahan bakar & kimia AKRA mencapai Rp630 miliar/Rp757 miliar atau setara dengan Rp160/Rp192 per saham di 21F/22F. Oleh karena itu, dengan target 15/14x P/E ratio, kami sampai pada valuasi Rp2.399/Rp2.692 per saham untuk segmen ini.”

Untuk segmen usaha lahan industri, total persediaan lahan yang Henan Putihrai perkirakan mencapai Rp5,13 triliun/Rp5,52 triliun pada 21F/22F berpotensi menghasilkan nilai penjualan hingga Rp11,29 triliun/Rp12,14 triliun, atau setara dengan Rp1.430/Rp1.537 per saham jika diterapkan 50% diskon terhadap NAB-nya. “Dengan demikian, kombinasi kedua segmen usaha tersebut berpotensi menghasilkan valuasi sebesar Rp3.830/Rp4.230 per saham untuk 21F/22F.”

Adapun risiko investasi yang patut diwaspadai dalam berinvestasi pada saham AKRA antara lain: pertama, penjualan lahan industri yang lebih rendah dari perkiraan sebesar 30 ha-35 ha tahun ini. Kedua, laba bersih yang lebih rendah dari perkiraan sebesar Rp1,07 triliun/Rp1,28 triliun di 21F/22F. Aca 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Menguat Terbatas
Next Post Siap Lunasi Utang, Peringkat PP Properti (PPRO) Ditegaskan idBBB-

Member Login

or