Media Asuransi, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berusaha meningkatkan likuiditas perdagangan di pasar saham Indonesia. Salah satunya dengan mengizinkan perusahaan sekuritas sebagai liquidity provider efek yang belum popular untuk diperdagangkan.
|Baca juga: IHSG Berbalik Menguat di Sesi I
“BEI memberikan persetujuan kepada PT KGI Sekuritas Indonesia sebagai liquidity provider atas penerbitan waran terstruktur dengan kode ARTOHDCN6A, AUTOHDCN6A ,AVIAHDCN6A, CMRYHDCN6A, CPINHDCN6A, MBMAHDCN6A, MDKAHDCN6A ,MIKAHDCN6A, PANIHDCN6A, dan SIDOHDCN6A,” ujar Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu, 22 Oktober 2025.
Izin ini mulai berlaku terhitung sejak tanggal 29 Oktober 2025 atau Rabu pekan depan. Liquidity provider sendiri bertugas menyediakan kuotasi beli dan jual, sehingga menjaga agar selalu ada pembeli dan penjual, memperkecil bid-ask spread (selisih harga), dan mengurangi volatilitas harga yang ekstrem. Hal ini membuat transaksi lebih mudah dan lebih murah bagi investor, yang pada akhirnya dapat meningkatkan minat berinvestasi di pasar modal.
|Baca juga: BEI Fokus Perkuat Pendalaman Pasar untuk Naikkan Nilai Transaksi Harian
BEI memberlakukan Peraturan Bursa Nomor II-Q tentang Kegiatan Liquidity Provider Saham di Bursa dan Peraturan Bursa Nomor III-Q tentang Liquidity Provider Saham di Bursa sebagai dasar hukum implementasi Liquidity Provider Saham.
Peraturan ini mulai berlaku efektif pada 8 Mei 2025 dan merupakan komitmen BEI untuk terus berinovasi dalam meningkatkan likuiditas di Pasar Modal Indonesia serta menciptakan pasar modal yang lebih teratur, wajar, dan efisien sekaligus menarik bagi seluruh pelaku pasar, baik domestik maupun internasional.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
