Dengan masih belum pastinya kapan pandemi akan benar-benar berakhir, kewaspadaan semua kalangan untuk mencegah infeksi meluas, tetap penting. Begitu pun perihal pengelolaan keuangan yang sehat.
Wabah penyakit terbesar dalam 100 tahun terakhir ini sudah memberikan banyak pelajaran berharga bagi kita, termasuk perihal keuangan. Salah satu hikmah terbesar di tengah pandemi ini adalah semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya berasuransi.
Baca juga: Kena Sentimen The Fed, Rupiah Masih Berpotensi Terdepresiasi
Ini terungkap dalam hasil survei yang digelar oleh Inventure pada Agustus-September 2020 lalu terhadap 1.121 responden di seluruh indonesia. Sebanyak 78,7% responden menilai memiliki asuransi jiwa dan asuransi kesehatan adalah hal penting. Ancaman penyakit dan tekanan perekonomian seiring terjadinya resesi menjadikan asuransi sebagai kebutuhan utama yang sebaiknya tidak lagi Anda tunda.
Yuk, jadikan pandemi ini momentum untuk menata lagi kebutuhan asuransi Anda dan keluarga. Mulai darimana? Ikuti panduan berikut ini:
Pastikan asuransi yang dibutuhkan
Apa saja asuransi utama yang penting untuk dimiliki baik individu maupun keluarga? Di tengah wabah penyakit besar yang mengancam kehidupan dan kesehatan, dua asuransi mendasar yang penting dimiliki adalah asuransi jiwa dan asuransi kesehatan.
1. Asuransi Kesehatan
Mayoritas masyarakat Indonesia sudah memiliki kepesertaan BPJS Kesehatan seiring kewajiban menjadi peserta jaminan sosial kesehatan tersebut. Sebagai layanan kesehatan dasar, BPJS Kesehatan memberikan jaminan layanan kesehatan termasuk rawat medis pada peserta.
Di tengah pandemi Covid-19 seperti ini, tingkat okupansi atau keterisian rumah sakit meningkat tajam karena semakin banyaknya orang yang terinfeksi Covid-19. Bahkan pasca libur Natal dan Tahun Baru, serta Lebaran, mayoritas rumah sakit mencatat tingkat okupansi hingga di atas 80%-100%. Dengan kondisi seperti itu, orang akan semakin sulit mengakses layanan rumah sakit karena tenaga kesehatan juga kewalahan.
Di tengah kondisi seperti itu pula, memiliki asuransi kesehatan privat yang memberikan layanan lebih cepat dan nyaman, akan sangat membantu kamu apabila membutuhkan layanan medis.
Asuransi kesehatan komersial tersedia dalam berbagai bentuk manfaat. Secara garis besar, asuransi kesehatan terdiri atas asuransi kesehatan jenis hospital benefit atau penggantian biaya medis dan asuransi kesehatan jenis hospital cash plan yaitu manfaat penggantian penghasilan yang hilang selama tertanggung sakit.
Baca juga: IHSG Berpotensi Diwarnai Aksi Profit Taking
Dalam memilih asuransi kesehatan, perhatikan beberapa hal berikut ini: Pertama, jenis manfaat yang diberikan. Asuransi kesehatan hospital benefit umumnya memberikan manfaat biaya rawat inap, rawat jalan, hingga rawat gigi, dan manfaat melahirkan.
Jadi, ketika Anda terpaksa harus menjalani rawat inap, perusahaan asuransi akan menanggung biaya rawat kamar hingga biaya obat dan layanan medis lain. Semakin lengkap manfaat sebuah asuransi, umumnya semakin mahal pula premi yang harus dibayarkan.
Kedua, batas manfaat. Asuransi kesehatan hospital benefit biasanya juga ditawarkan dengan batas manfaat tertentu, biasa dikenal dengan istilah inner limit (batas penggantian tiap jenis manfaat) dan yearly limit (batas penggantian tahunan). Pilih asuransi dengan limit yang sesuai dengan kebutuhan kamu dan keluarga.
Ketiga, jangkauan provider atau rumah sakit rekanan. Asuransi kesehatan yang layak dipilih adalah asuransi yang memberikan layanan dengan jangkauan provider luas, mudah diakses bahkan bisa memberikan layanan kala kamu tengah berada di luar negeri.
2. Asuransi Jiwa
Kematian tidak hanya melahirkan kesedihan dan kehilangan bagi keluarga yang ditinggalkan begitu tiba-tiba. Bila yang meninggal dunia adalah sosok yang selama ini menjadi pencari nafkah utama, keluarga yang ditinggal juga dipaksa menghadapi guncangan finansial yang berat. Sumber pendapatan untuk membiayai kehidupan sehari-hari mendadak terhenti.
Pilih asuransi jiwa yang paling sesuai dengan profil keuangan Anda. Utamakan asuransi jiwa bagi pencari nafkah keluarga (breadwinner). Bagi Anda yang masih lajang, asuransi jiwa tetap bisa dimiliki sebagai proteksi terhadap final expense atau pengeluaran akhir seperti biaya pemakaman juga sebagai warisan pada keluarga tercinta.
3. Asuransi Penyakit Kritis
4. Siapkan alokasi anggaran untuk premi
Untuk bisa mendapatkan proteksi asuransi, Anda wajib membayar sejumlah premi kepada penanggung atau perusahaan penyedia asuransi. Besar kecil premi bergantung pada usia tertanggung, jangka waktu dan coverage perlindungan asuransi, nilai uang pertanggungan, hingga gaya hidup dan hasil rekam medis. Sebagai patokan, Anda dapat menyiapkan minimal sebesar 10% dari pendapatan rutin untuk menutup kebutuhan premi asuransi.
Pandemi memang telah banyak memaksa kita menyesuaikan diri agar dapat bertahan. Dengan beradaptasi dari segi kesehatan juga finansial, semoga pandemi ini dapat kita lewati dengan baik. Tetap semangat, ya! Aha (Edi)
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News