Media Asuransi, JAKARTA – Hingga Selasa, 6 November 2022, pukul 18.00 WIB, pengungsian pasca erupsi Gunung Semeru tersebar di 21 titik dengan jumlah pengungsi sebanyak 781 jiwa. Salah satu titik pengungsian berada di Gedung Serbaguna Balai Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro.
“Setiap harinya kami data ulang. Kebanyakan para warga pulang ke rumah masing-masing pada pagi hingga siang hari, sebelum akhirnya kembali lagi ke pengungsian di sore hari,” jelas Kasturi, petugas Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Lumajang dalam keterangan rsemi yang dikutip Rabu, 7 Desember 2022.
|Baca juga: Erupsi Gunung Semeru dan Perlunya Jaminan Asuransi
Kebanyakan pengungsi melakukan hal tersebut mengingat ada beberapa pekerjaan yang harus mereka lakukan pada pagi hingga siang hari di sekitar rumah mereka.
“Ada yang harus memberikan pakan ternak, berkebun, hingga bertani. Jadi sore hari baru ramai lagi di sini (pengungsian),” jelas Kasturi.
Sementara itu, cuaca di sekitar Gunung Semeru dan Kabupaten Lumajang terus turun hujan sedang hingga deras. Hal tersebut membuat banjir lahar dingin yang membawa material sisa erupsi. Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 km dari puncak.
Masyarakat diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Editor: Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News