1
1

BI Komitmen Dorong Suku Bunga Perbankan Bisa Terus Turun

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya dalam mengoptimalkan strategi operasi moneter pro-market. Hal itu penting dilakukan guna memperkuat transmisi penurunan suku bunga dari BI Rate ke suku bunga pasar uang dan perbankan.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan penurunan BI Rate sebesar 100 bps sejak September 2024 telah diikuti penurunan suku bunga di pasar uang, meskipun langkah lebih lanjut perlu ditempuh untuk mempercepat penurunan suku bunga perbankan.

|Baca juga: Bukan Hanya Industri Keuangan, Sektor Riil Juga Wajib Memperkuat GRC

|Baca juga: Kadin: Penggunaan Kecerdasan Buatan Bakal Efektif Jika Ditopang GRC

“Di pasar uang, sejalan dengan penurunan BI-Rate pada Juli 2025 dan operasi moneter Bank Indonesia, suku bunga INDONIA terus menurun dari sebelum pengumuman penurunan BI-Rate pada Juli sebesar 5,14 persen menjadi 4,78 persen pada 19 Agustus 2025,” ujar Perry, dalam konferensi pers hasil RDG BI, Rabu, 20 Agustus 2025.

Suku bunga SRBI untuk tenor enam, sembilan, dan 12 bulan juga menurun dari masing-masing sebesar 5,85 persen; 5,86 persen; dan 5,87 persen sebelum penurunan BI-Rate pada Juli 2025 menjadi 5,28 persen; 5,32 persen; dan 5,34 persen pada 15 Agustus 2025.

Sedangkan imbal hasil SBN untuk tenor dua tahun menurun dari 5,86 persen menjadi 5,54 persen, sementara untuk tenor 10 tahun menurun dari 6,56 persen menjadi 6,40 persen. Suku bunga deposito satu bulan juga mulai menurun, yakni dari 4,85 persen pada Juni 2025 menjadi 4,75 persen pada Juli 2025.

|Baca juga: Komisaris Malacca Trust Wuwungan Insurance (MTWI) Markus Dinarto Pranoto Tutup Usia

|Baca juga: Presiden Komisaris BCA (BBCA) Lepas 1 Juta Saham, Ini Tujuannya!

Sementara penurunan suku bunga kredit perbankan masih berjalan lambat. Pada Juli 2025, suku bunga kredit tercatat sebesar 9,16 persen, masih relatif sama dengan bulan sebelumnya. Bank Indonesia memandang suku bunga kredit perbankan perlu terus menurun.

“Sehingga dapat mendorong peningkatan penyaluran kredit/pembiayaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BCA (BBCA) Blak-blakan soal Isu Akuisisi 51% Saham oleh Pemerintah, Ini Faktanya!
Next Post Lontar Papyrus Pulp & Paper Pertahankan Peringkat idA Prospek Stabil

Member Login

or