Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memprakirakan perekonomian global akan tumbuh sebesar 3,0 persen di tahun 2024. Sementara itu, perekonomian Indonesia diprakirakan tumbuh dalam kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen.
“Pertumbuhan ekonomi dunia diprakirakan lebih baik dari proyeksi sebelumnya di tengah ketidakpastian pasar keuangan yang masih tinggi,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam jumpa pers secara daring, Rabu, 21 Februari 2024.
Menurut Perry, ekonomi global diprakirakan tumbuh sebesar 3,1 persen pada 2023 dan 3,0 persen pada 2024. Prakiraan ini lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya yakni sebesar 3,0 pada tahun 2023 dan 2,8 persen pada tahun 2024. “Perbaikan terutama ditopang lebih kuatnya kinerja ekonomi Amerika Serikat (AS) dan India sejalan dengan konsumsi dan investasi yang tinggi,” jelas Gubernur BI.
|Baca juga: IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2024 Jadi 3,1 Persen
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi China yang masih lemah serta kontraksi pertumbuhan ekonomi di Inggris dan Jepang yang telah terjadi dalam dua kuartal berturut-turut, dapat menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi dunia. Eskalasi ketegangan geopolitik yang masih berlanjut juga dapat mengganggu rantai pasokan, meningkatkan harga komoditas pangan dan energi, serta menahan laju penurunan inflasi global.
“Perkembangan ini mengakibatkan ketidakpastian di pasar keuangan dunia masih tinggi. Suku bunga Fed Funds Rate (FFR) diprakirakan baru mulai menurun pada semester II/2024, sejalan dengan inflasi AS yang masih tinggi. Yield US Treasury kembali meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang atau term-premia,” tutur Perry Warjiyo.
Dia tambahkan, perkembangan tersebut menyebabkan menguatnya dolar AS secara global, menahan berlanjutnya aliran masuk modal asing, dan meningkatkan tekanan pelemahan nilai tukar di negara emerging market. “Kondisi ini memerlukan penguatan respons kebijakan untuk memitigasi dampak negatif rambatan global tersebut, termasuk di Indonesia,” tegasnya.
Gubernur BI juga mengatakan bahwa skonomi Indonesia tumbuh lebih baik dari prakiraan. Pada kuartal IV/2023 pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,04 persen yoy, meningkat dari 4,94 persen yoy pada kuartal sebelumnya. Sehingga secara keseluruhan tahun 2023 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,05 persen yoy.
|Baca juga: Presiden: Optimistis Namun Tetap Waspada untuk Kebangkitan Ekonomi Nasional
Pertumbuhan terutama didukung oleh kenaikan ekspor, peningkatan investasi bangunan, dan dampak positif pelaksanaan pemilu. Berdasar lapangan usaha (LU), pertumbuhan ekonomi 2023 antara lain ditopang oleh LU yang terkait mobilitas seperti Perdagangan Besar dan Eceran, Transportasi dan Pergudangan, Informasi dan Komunikasi, serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum.
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi nasional yang kuat terjadi di banyak wilayah Indonesia dengan kinerja pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Kalimantan dan Jawa.
“Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2024 akan meningkat dalam kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen. Prospek ini dipengaruhi oleh membaiknya ekspor sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dunia serta tetap baiknya permintaan domestik didukung oleh positifnya keyakinan pelaku ekonomi,” kata Perry Warjiyo
Gubernur BI menambahkan, konsumsi rumah tangga dan investasi, khususnya nonbangunan, perlu terus didorong agar dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. “Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan, khususnya melalui kebijakan makroprudensial dan kebijakan sistem pembayaran, serta bersinergi dengan stimulus fiskal pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan domestic,” jelasnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News