Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap kuat karena didorong permintaan domestik. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III/2022 sebesar 5,72 persen year on year (yoy), lebih tinggi dari pencapaian kuartal sebelumnya sebesar 5,45 persen yoy.
Kinerja ekonomi yang tetap kuat tersebut ditopang oleh berlanjutnya perbaikan permintaan domestik dan tetap tingginya kinerja ekspor. Perbaikan ekonomi nasional juga tercermin pada kinerja berbagai lapangan usaha dan seluruh wilayah yang tetap baik.
“Ke depan, pertumbuhan ekonomi diprakirakan tetap kuat didorong oleh perbaikan permintaan domestik sejalan dengan terus meningkatnya mobilitas dan berlanjutnya penyelesaian Program Strategis Nasional (PSN). Namun demikian, dampak perlambatan ekonomi global terhadap kinerja ekspor dan potensi tertahannya konsumsi rumah tangga akibat kenaikan inflasi patut diwaspadai,” kata Direktur Departemen Komunikasi BI, Junanto Herdiawan, dalam keterangan resmi Senin, 7 Oktober 2022.
|Baca juga: Kabar Segar, Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,72 Persen di Kuartal III/2022
Dari sisi pengeluaran, hampir seluruh komponen menunjukkan pertumbuhan yang positif. Konsumsi rumah tangga tumbuh tinggi sebesar 5,39 persen yoy, melambat dibandingkan pencapaian kuartal sebelumnya 5,51 persen yoy. Pertumbuhan yang tetap tinggi tersebut sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat, masih terbatasnya dampak penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM), serta adanya penyaluran bantuan sosial dan subsidi energi.
Kinerja investasi juga membaik dengan tumbuh sebesar 4,96 persen yoy, terutama investasi nonbangunan baik mesin maupun peralatan. Sementara itu, konsumsi pemerintah masih terkontraksi sebesar 2,88 persen yoy yang bersumber dari penurunan belanja barang untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).
Peningkatan ekspor terus berlanjut dengan pertumbuhan mencapai 21,64 persen yoy, ditopang oleh permintaan mitra dagang utama yang tetap kuat dan kebijakan percepatan ekspor minyak kelapa sawit. Impor juga tumbuh tinggi sebesar 22,98 persen yoy seiring dengan kinerja permintaan domestik dan ekspor yang tetap tinggi.
Dari sisi Lapangan Usaha (LU), hampir seluruh LU pada kuartal III/2022 tumbuh positif. Pertumbuhan tersebut terutama ditopang oleh beberapa LU, seperti Industri Pengolahan, Pertambangan, Pertanian, serta Perdagangan Besar dan Eceran. LU Transportasi dan Perdagangan serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum juga mencatat pertumbuhan yang tinggi didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat dan kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara.
Secara spasial, perbaikan ekonomi ditopang oleh pertumbuhan yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, dengan pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), Jawa, Kalimantan, dan Sumatera.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News