1
1

Bio Farma Terima Kembali 10 Juta Vaksin Covid-19 Dari Sinovac

Media Asuransi – Pemerintah Indonesia melalui Bio farma kembali mendapatkan kiriman 10 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 produksi Sinovac. Selain itu, Sinovac juga memberikan ekstra volume  sebanyak 1 juta dosis overfill dalam bentuk setengah jadi untuk mengantisipasi proses produksi yang nantinya akan dilakukan Bio Farma.

Juru Bicara (Jubir) Vaksinasi COVID-19 dari PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan kiriman vaksin Covid-19 produksi Sinovac ini merupakan bagian dari komitmen Sinovac yang akan mendatangkan sebanyak 140 juta dosis vaksin di tahun 2021 ini dengan target penyelesaian pengiriman hingga bulan Juli 2021.

“Bahan baku yang sudah kita terima pada hari ini, dari rencana awal 140 juta dosis dikirim ke Indonesia  secara bertahap sampai September 2021, pengirimannya dipercepat hingga Juli 2021,” kata Bambang dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 2 Februari 2021.

Baca Juga:

Menurut Bambang, kedatangan 10 juta dosis vaksin yang baru datang ini melengkapi 15 juta dosis yang sudah dikirimkan ke Indonesia sejak Januari 2021 lalu. Untuk bisa digunakan dalam program vaksinasi kepada masyarakat Indonesia, Bio Farma akan melakukan pengolahan terlebih dahulu yang rencananya akan dimulai tanggal 13 Februari mendatang.  

 “Untuk kedatangan tahap kedua ini akan langsung diproses Bio Farma dan diharapkan dapat dirampungkan pada 20 Maret 2021 mendatang,” katanya.

Bambang beralasan, semua bahan baku yang telah diterima Biofarma seluruhnya akan diolah menjadi vaksin jadi, untuk selanjutnya harus melalui serangkaian uji mutu (quality control) yang ketat yang dilakukan oleh laboratorium Bio Farma dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum diberikan kepada masyarakat Indonesia. Nantinya, kemasan vaksin COVID-19 yang diproduksi Bio Farma memiliki kemasan yang berbeda dengan vaksin COVID-19 jadi dari Sinovac, namun tetap memiliki kualitas yang sama.

“BPOM akan mengeluarkan hasil uji dalam bentuk lot release. Untuk vaksin yang diproduksi oleh Bio Farma dan batch pertama diperkirakan akan selesai pada minggu kedua Februari 2021,” ujarnya.

Pascaproduksi, lanjut Bambang pendistribusian vaksin Covid-19 juga harus dilakukan dengan penerapan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) di sepanjang jalur distribusi. Dimana tahapan paling panjang adalah proses pengolahan menjadi vaksin jadi, serangkaian ujicoba dan pendistribusian kepada masyarakat.

“Proses pendistribusian vaksin Covid-19 untuk menjaga kualitas vaksin agar tetap terjaga,  Bio Farma menggunakan sistem manajemen distribusi vaksin (SMDV) yang terintegrasi,” pungkasnya. One

 

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kantongi Dana Rp4,9 Triliun, SMF Siap Lunasi Obligasi Jatuh Tempo
Next Post Holding Baterai Rampung, IBC Cari Mitra Potensial Global

Member Login

or