Media Asuransi – Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (Tekmira) Kementerian ESDM berhasil mengembangkan terobosan teknologi dengan memperpanjang umur produksi PT Timah Tbk selama 12 tahun.
Kepala Divisi Pengembangan Bisnis PT Timah Tbk Aidil Yuzar mengatakan guna mengoptimalkan hasil penambangan timah dimana mulai menipisnya sumber cadangan sumber daya cadangan timah alluvial baik darat maupun laut, Badan Layanan Umum (BLU) Tekmira berhasil menjawab tantangan tersebut dengan melakukan percobaan skala laboratorium, yang selanjutnya discale-up oleh tim litbang PT Timah menjadi skala pabrik dengan kapasitas 400 ton bijih timah primer dan memberikan hasil yang menggembirakan.
“Sebagai pengguna jasa Tekmira, kami di PT Timah merasakan kerja sama yang sangat baik karena BLU Tekmira bisa menjawab persoalan besar di PT Timah tekait pengolahan mineral khususnya pengolahan bijih timah primer” kata Aidil Yuzardalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu 31 Januari 2021.
Baca Juga:
- Libatkan Masyarakat Luas, Pemerintah Segera Rampungkan Peraturan Pelaksanaan UU Cipta Kerja
- Setelah eBay dan Nordvpn Pungut PPN, DJP Masih Kejar Perusahaan Lain yang Jual Produk Digitalnya ke Indonesia
- Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Rebound
Menurut Aidil, kerjasama Tekmira-Timah dalam proses dan teknologi ekstraksi bijih timah primer terjalin sejak 2018, yang dimulai dengan kajian proses dan teknologi ekstraksi timah dari bijih primer dengan proses klorinasi basah. Lalu, berlanjut hingga 2020 untuk kajian tekno-ekonomi pengolahan bijih timah primer serta penyusunan studi kelayakan optimalisasi pemanfaatan sisa hasil pengolahan PT Freeport Indonesia (2019-2020).
“Temuan teknologi melalui formula dan kondisi proses yang disusun oleh Tekmira, berhasil membuktikan bahwa hanya dengan menggunakan kadar timah 10 persen dapat menghasilkan kadar timah primer sampai 60 persen,” katanya.
Dalam catatannya, potensi timah primer yang dimiliki oleh PT Timah Tbk saat ini lebih dari 500.000 ton, apabila dalam satu tahun mampu mengolah timah primer sebanyak 40.000 ton, maka umur PT Timah Tbk akan bertambah 12 tahun.
“Jajaran direksi PT Timah Tbk memberikan apresiasi terhadap kinerja litbang kolaborasi PT Timah Tbk dengan Tekmira ini, karena terbukti mampu memberikan solusi untuk perusahaan di masa depan,” katanya.
Koordinator Kelompok Pengolahan dan Pemanfaatan Teknologi Mineral Tekmira Nuryadi Saleh mengungkapkan keberhasilan atas percobaan skala industri yang dilakukan PT Timah berdasarkan kondisi proses yang dilakukan di laboratorium Tekmira menjadi terobosan penting dalam industri mineral kedepannya.
“Kami sangat gembira, hasil skala produksi tidak menyimpang dari skala laboratorium. Untuk ke depannya, perlu dikaji benefisiasi untuk meningkatkan kadar besi di slag yang menghasilkan kadar sesuai grade yang ditetapkan pemerintah supaya bisa diekspor,” pungkasnya. One
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News