1
1

BMS Re: Cuaca Buruk di AS Sebabkan Kerugian Besar Industri Asuransi di Semester I/2023

Cuaca mendung di sekitar Daerah Ibu Kota Jakarta. | Foto: Arief Wahyudi

Media Asuransi, GLOBAL – Menurut BMS Re, pialang reasuransi khusus, pada semester I/2023, peristiwa cuaca buruk menimbulkan malapetaka di berbagai negara bagian di AS, yang menyebabkan kerugian bersejarah bagi industri asuransi.

Dilansir dari laman Reinsurance News, Texas, khususnya, mengalami kerugian paling besar, dengan kerugian asuransi melebihi US$7,2 miliar. Negara bagian lain, termasuk Illinois, Kentucky, Colorado, Tennessee, Arkansas, dan Missouri, juga mengalami kerugian asuransi akibat cuaca buruk yang melebihi US$1 miliar.

Tingkat keparahan dan frekuensi kejadian cuaca ini telah melampaui catatan sejarah, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap perusahaan asuransi. Meskipun faktor-faktor seperti elemen sosioekonomi dan tekanan inflasi berkontribusi terhadap kerugian yang lebih tinggi, sangat penting untuk menganalisis pola cuaca dan memahami keunikan musim ini.

Data dari NOAA National Weather Service (NWS) menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam kejadian tornado, hujan es, dan angin kencang di seluruh Amerika Serikat.

Jumlah tornado mencapai tingkat yang mendekati rekor pada akhir Maret, disertai dengan salah satu wabah tornado paling aktif dalam sejarah. Namun, laporan kerusakan akibat angin telah mendatar sejak saat itu, sementara laporan hujan es tetap rata-rata, meskipun biasanya menjadi pendorong utama kerugian yang diasuransikan.

|Baca juga: Berkshire Amankan US$1 miliar dari Pembaruan Reasuransi Florida Citizens

Analisis visual zona kantor NWS menyoroti peningkatan laporan cuaca buruk di wilayah-wilayah seperti daerah Boulder/Denver di Colorado dan koridor Interstate 20 yang membentang dari Georgia hingga Texas tengah.

Laporan yang meningkat juga telah diamati di Illinois, Kentucky bagian barat, Tennessee, dan Mount Holly di New Jersey, terutama karena wabah cuaca buruk pada tanggal 31 Maret. Sebaliknya, Pantai Timur, pertengahan Atlantik, dan sebagian wilayah Midwest bagian atas mengalami kejadian cuaca buruk di bawah normal.

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang pola cuaca buruk, BMS Re telah bermitra dengan Verisk dan menggunakan model resolusi tinggi dan data radar. Analisis mereka menunjukkan terjadinya hembusan angin kencang yang melebihi 60 mph dan hujan es yang berasal dari radar dengan ukuran 1 inci atau lebih besar selama paruh pertama tahun 2023.

Tingkat keparahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan dampak yang meluas dari peristiwa cuaca buruk tidak hanya mempengaruhi negara-negara bagian tradisional ‘bread basket’ tetapi juga wilayah-wilayah seperti California dan Florida.

Industri asuransi menghadapi tantangan yang signifikan dalam menghadapi lonjakan kerugian, yang mungkin berimplikasi pada pembaruan polis dalam beberapa bulan mendatang. Seiring berjalannya tahun, semakin jelas bahwa tidak ada wilayah yang kebal terhadap cuaca buruk yang menyoroti perlunya penilaian risiko yang komprehensif dan strategi mitigasi.

Selain itu, industri asuransi harus beradaptasi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi potensi konsekuensi dari pola cuaca yang luar biasa ini untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang dari operasi mereka, kata pialang tersebut.
Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Membeli Asuransi Mobil Sendiri atau Melalui Agen, Apa Bedanya?
Next Post Sukses IPO, Kini Teguk Indonesia Bidik Market di Filipina

Member Login

or