1
1

BNI Bagi Dividen 35 persen Laba Bersih 2016

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang berlangsung di Jakarta, 16 Maret 2017, menyetujui penggunaan laba bersih perseroan sebesar 35 persen dari laba bersih atau sebesar Rp3,96 triliun sebagai dividen tunai yang dibagikan kepada para pemegang saham untuk Tahun Buku 2016. RUPST juga menyetujui pemberhentian dan pengangkatan beberapa komisaris dan direksi baru.
RUPST kali ini menyetujui untuk menunjuk Direktur BNI Herry Sidharta sebagai Wakil Direktur Utama,  menggantikan Suprajarto yang telah diberhentikan setelah yang bersangkutan diangkat sebagai Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), pada tanggal 15 Maret 2017. RUPST juga menyetujui dan mengangkat Catur Budi Harto sebagai anggota direksi perseroan.
Keputusan yang lain adalah mengukuhkan pemberhentian Kiagus Ahmad Badaruddin sebagai komisaris, setelah yang bersangkutan diangkat sebagai Kepala PPATK pada 25 Oktober 2016. RUPST memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Pradjoto sebagai wakil komisaris utama/komisaris independen  dan Anny Ratnawati sebagai anggota komisaris independen. Sementara Wahyu Kuncoro diangkat menjadi wakil komisaris utama. RUPST menyetujui dan mengangkat Marwanto Harjowiryono sebagai anggota komisaris dan Ahmad Fikri Assegaf sebagai anggota komisaris independen.
Sesuai dengan hasil keputusan RUPS tersebut, susunan komisaris BNI menjadi: Komisaris Utama/Komisaris Independen Hartadi A Sarwono, Wakil Komisaris Utama Wahyu Kuncoro.  Komisaris Independen: Ahmad Fikri Assegaf, Pataniari Siahaan, dan Revrisond Baswir. Komisaris: Marwanto Harjowiryono, Jono Swastanto, dan Bistok Simbolon. Sedangkan susunan direksi: Direktur Utama Achmad Baiquni, Wakil Direktur Utama Herry Sidharta. Direktur: Catur Budi Harto, Rico Rizal Budidarmo, Anggoro Eko Cahyo, Adi Sulistyowati, Bob Tyasika Ananta, Imam Budi Sarjito, Panji Irawan, dan Putrama Wahju Setyawan.
Dalam jumpa pers seusai RUPST, Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan bahwa dividen bagian pemerintah atas kepemilikan saham 60 persen sebesar Rp2,38 triliun akan disetorkan ke rekening kas umum negara di Bank Indonesia. “Direksi Perseroan akan menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen tahun buku 2016 sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” katanya. Lebih lanjut ditambahkan, 65 persen dari laba bersih atau Rp7,370 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan. Edi

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Andalan Finance Terima Pendanaan Rp200 Miliar dari Bank Panin
Next Post Taspen Life Raih Premi Rp388,96 Miliar di 2016

Member Login

or