1
1

BNI Bukukan Laba Rp10,3 Triliun

Jajaran direksi Bank BNI sedang berfoto bersama. | Foto: doc

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mampu mempertahankan kinerja positif pada semester I/2023. Laba bersih BNI tumbuh 17 persen year on year (yoy) mencapai Rp10,3 triliun. Pencapaian ini diperoleh dengan tetap mengedepankan pertumbuhan bisnis yang selektif dan prudent untuk menghasilkan pendapatan jangka panjang yang optimal.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menyampaikan bahwa program serta solusi yang ditawarkan BNI telah berdampak pada kemampuan perseroan untuk mencetak kinerja positif pada semester I/2023. Hal ini diikuti dengan strategi bisnis yang konsisten kepada segmen potensial, serta optimalisasi digital.

“Kami bersyukur semester pertama dapat dilampaui dengan baik. Tentunya ada ruang untuk tumbuh lebih baik lagi dan akan kami akselerasi di semester kedua,” katanya dalam jumpa pers Selasa, 25 Juli 2023.

Dia tambahkan, portofolio kredit BNI pada semester I/2023 mencapai Rp650,8 triliun, yang ditopang oleh segmen korporasi swasta blue chip yang tumbuh 17 persen yoy dan segmen konsumer yang tumbuh 12 persen yoy.

|Baca juga: BNI Berkomitmen Salurkan Kredit pada Keuangan Berkelanjutan

Direktur Finance BNI, Novita Widya Anggraini, memaparkan bahwa kinerja fungsi intermediasi perseroan didukung oleh segmen korporasi swasta blue chip pada pertengahan tahun ini. “Yang portofolionya mencapai Rp239,3 triliun, diikuti pula oleh segmen enterprise dengan portofolio Rp52,1 triliun,” jelasnya.

Ditambahkan, segmen konsumer mampu membukukan kinerja yang sangat baik di secured segmen seperti griya dan payroll loan dengan pertumbuhan mencapai 11,7 persen yoy menjadi Rp116,4 triliun. “Kinerja kredit ini, didukung dengan loan yield yang baik sekaligus kompetitif, sehingga kami mampu terus memfasilitasi kebutuhan ekspansi, sekaligus akuisisi debitur baru sebagai basis pertumbuhan ke depan,” kata Novita.

Royke menuturkan bahwa kinerja fungsi intermediasi yang optimal, kualitas aset yang terus membaik, pertumbuhan current account saving account (CASA) yang sehat, serta struktur permodalan yang kuat adalah pondasi utama BNI untuk terus melakukan ekspansi bisnis sambil tetap memperkuat daya tahan terhadap risiko yang dihadapi.

Dari sisi komposisi likuiditas, upaya BNI untuk menumbuhkan basis nasabah aktif tetap menjadi fokus bisnis ke depan. Penambahan ini akan memperkuat basis likuiditas, khususnya pada CASA yang di pertengahan tahun ini mampu dijaga pada posisi 69,6 persen terhadap total DPK. Rasio CASA ini, membawa perseroan pada pencapaian cost of fund yang terjaga di posisi 1,98 persen.

Menurut Royke, perseroan juga fokus dalam penguatan likuiditas guna menopang akselerasi penyaluran kredit pada semester berikutnya. “BNI akan mengoptimalkan pipeline penyaluran kredit, sekaligus mengakuisisi debitur sehat,” tegasnya.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 4 Saham Pilihan Menu Trading Hari Ini 26 Juli 2023
Next Post Market Brief:  Wall Street Melesat, Dow Bertahan Menguat Sepenjang 12 Hari Berturut

Member Login

or