BNI Syariah resmi ditunjuk sebagai bank penyalur KPR Syariah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada tahun 2020 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Operasional (PKO) Penyaluran FLPP Tahun Anggaran 2020 antara Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU PPDPP) dan Bank Pelaksana di Gedung Auditorium, Kementerian PUPR, Jakarta Selatan.
Dalam rilis 23 Desember 2019 disebutkan bahwa hadir dalam acara ini Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti Eko Susetyowati dan Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan Kementerian PUPR Eko Djoeli Heripoerwanto, Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo, Pemimpin Divisi Bisnis Konsumer BNI Syariah Mochamad Samson, dan Direktur Utama Lembaga Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Arief Sabaruddin.
Abdullah Firman Wibowo mengatakan bahwa masuknya BNI Syariah sebagai bank pelaksana FLPP, diharapkan dapat menambah portofolio pembiayaan konsumtif dan membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah. “Hal ini merupakan wujud dukungan BNI Syariah terhadap program Pemerintah,” katanya.
Pada tahun 2020, BNI Syariah menargetkan menyalurkan pembiayaan KPR FLPP sebesar Rp187,8 miliar atau 1.750 unit. Diharapkan kontribusi pembiayaan rumah subsidi FLPP terhadap total pembiayaan BNI iB Griya Hasanah dapat menyumbang proporsi sebesar enam persen.
Untuk mencapai target ini, BNI Syariah sudah menyusun strategi diantaranya yaitu memprioritaskan segmen nasabah fix income berpenghasilan kurang dari Rp4 juta, pemasaran untuk daerah yang potensial dalam penyaluran FLPP, serta melakukan kerjasama khusus dengan developer yang telah bergabung dalam Asosiasi. Penyaluran KPR FLPP BNI Syariah pada tahun depan diutamakan untuk nasabah yang belum pernah memiliki rumah.
Sampai dengan bulan November 2019, outstanding pembiayaan properti BNI Syariah yaitu BNI Griya iB Hasanah berada di posisi Rp13,06 triliun. Pertumbuhannya tercatat sebesar 11 persen year on year (yoy) dan sampai dengan akhir tahun masih diperkirakan tumbuh sekitar 11 persen yoy. Edi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
