Media Asuransi, JAKARTA – Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen menilai rencana konsolidasi perusahaan asuransi milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak memiliki dampak signifikan terhadap operasional dan laju bisnis Prudential Indonesia.
“Kami tidak bisa banyak memberikan komentar, karena (rencana konsolidasi perusahaan asuransi BUMN) tidak secara langsung berhubungan dengan (operasional dan bisnis) kami,” jelas Karin, kepada awak media, Selasa, 8 Juli 2025.
|Baca juga: Sah! OJK Restui Adi Pramana sebagai Presdir Tugu Insurance (TUGU)
|Baca juga: Co-Payment Ditunda, Pengamat: Kesempatan Edukasi kepada Masyarakat Pentingnya Asuransi Kesehatan
Ia menilai langkah konsolidasi tersebut lebih berdampak pada masyarakat luas. Menurutnya upaya dimaksud sejalan dengan keinginan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam memperkuat struktur keuangan perusahaan-perusahaan asuransi di Indonesia.
“Karena semua perusahaan asuransi dari tuntutan yang ada oleh OJK itu memastikan kekuatan finansial dari masing-masing perusahaan lebih baik. Lebih seperti itu,” ucapnya.
|Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi 2024 Dinilai Belum Maksimal, Kualitas Belanja Jadi Sorotan
|Baca juga: Genjot Pertumbuhan Ekonomi Kerakyatan, Bank Mandiri (BMRI) Salurkan BSU untuk 2,89 Juta Pekerja
Kendati demikian, Karin tidak menampik, rencana konsolidasi perusahaan asuransi BUMN bakal berdampak positif terhadap meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada industri keuangan di Tanah Air. Kondisi itu bukan tidak mungkin turut memberikan efek kepada industri asuransi di Indonesia.
“Dan itu harapannya juga bisa menaikkan kepercayaan kepada industri keuangan,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News