Media Asuransi, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat inflasi secara bulanan (month to month/mtm) Maret 2023 mencapai angka sebesar 0,18 %, sedangkan inflasi secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 4,97%.
“Perkembangan inflasi bulanan atau month to month Maret sebesar 0,18% secara tahunan atau year on year (yoy) sebesar 4,97% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,36,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konfersi pers secara daring, Senin, 3 April 2023.
Pudji mengatakan, bahwa inflasi bulanan Maret 2023 kali ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.
Adapun secara rinci, inflasi terbesar berdasarkan kelompok secara mtm didorong oleh sektor transportasi dengan inflasi 0,54% dan porsi andil inflasi sebesar 0,07%.
|Baca juga: Inflasi Sebabkan Perusahaan Hadapi Risiko Kesenjangan Asuransi
Kemudian di posisi kedua adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi 0,35% dan andilnya sebesar 0,09%.
“Jika dilihat secara series inflasi Maret 2023 lebih tinggi dibanding bulan Februari 2023 yang sebesar 0,16%. Jika dirinci menurut kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar kedua Maret 2023, makanan, minuman, dan tembakau,” ujarnya.
Pudji menuturkan, dari 90 kota IHK, BPS mencatat terdapat 65 kota mengalami inflasi, sementara 25 kota lainnyamengalami deflasi.
“Dari sebaran tersebut di pulau Sumatera inflasi tertinggi di tanjung pandan 0,7%. Inflasi terdalam -0,91%. Di pulau jawa inflasi tertinggi di Sumenep 0,67%, inflasi terdalam bandung -1,50%,” tuturnya.
Dalam catatan BPS, deflasi terjadi pada kelompok pengeluaran seperti perumahan, air, listrik, dan bahan bakar. Sedangkan kelompok penyumbang inflasi di antaranya harga cabai rawit dan rokok.
“Pada kelompok pengeluaran, deflasi terdalam pada perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga. Komoditas penyumbang inflasi angkutan udara, bensin, beras, cabai rawit dan rokok kretek filter. Komoditas penyumbang deflasi, perumahan, air, listrik da bahan bakar rumah tangga adalah air minum PAM,” tuturnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News