BRI Finance secara signifikan berhasil melakukan perbaikan kualitas piutang pembiayaan sehingga non performing financing (NPF) Multiguna perseroan tetap stabil sebesar 0,5% dengan NPF coverage sebesar 182,5%.
Direktur Utama BRI Finance, Azizatun Azhimah, mengatakan kondisi ekonomi belum sepenuhnya pulih dari krisis karena pandemi. Namun, tantangan bagi industri keuangan kembali muncul yaitu inflasi global yang tinggi, dan mendorong bank sentral di berbagai negara tak terkecuali Indonesia mengatrol suku bunga acuan.
“Ini menjadi salah satu bukti di usianya yang ke-39 BRI Finance semakin matang mengarungi bisnis, kendati menghadapi berbagai tantangan ekonomi. Dan kami dengan berbagai strategi yang tepat akan secara konsisten mempertahankan pertumbuhan ke depan sesuai tema ulang tahun BRI Finance kali ini Arise Together Stronger Forever,” kata Azizah yang dikutip dalam keterangan resminya pada, Selasa, 13 Desember 2022.
|Baca juga: BRI Finance Berencana Terbitkan MTN Rp500 Miliar
Kendati demikian, kata Azizah, industri keuangan Tanah Air termasuk BRI Finance sebagai salah satu pelaku bisnisnya, tak ingin menyerah terhadap keadaan. Dengan berbagai stimulus dari pemerintah, juga strategi tepat perseroan untuk merespon kondisi, BRI Finance mampu berkinerja gemilang.
Azizah pun merinci strategi yang diterapkan pihaknya. Pertama adalah protect and extend yaitu melalui resegmentasi pada pembiayaan komersial. Selanjutnya perluasan publikasi dan digitalisasi bisnis, juga membangun kolaborasi payment gateway channel dan digitalisasi. Kemudian pengembangan digital financing platform yaitu MyBRIF, serta percepatan digitalisasi proses bisnis pembiayaan.
Kedua leverage yaitu memperluas manfaat layanan dengan memasuki segmen dan wilayah pasar baru yang lebih besar. Terkait itu, perseroan menguatkan branchless financing pada unit kerja perusahaan induk dan perluasan pembiayaan di secondary city. Dalam hal ini perseroan diperkuat 27 Kantor Cabang (KC) dengan 180 Unit Kerja Bank BRI. Pada tahun depan, BRI Finance pun berkomitmen untuk terus menambah jaringan unit kerjanya.
Strategi ketiga adalah transform, dengan menciptakan bisnis baru yang berbeda dari bisnis inti. Dalam hal ini, transformasi komposisi portofolio pembiayaan dari segmen komersial ke segmen multiguna terus dipacu.
“Melalui strategi-strategi tersebut kami ingin merealisasikan visi besar kami yaitu menjadi Top 10 Profitable Multifinance Company di Indonesia pada 2027,” tegas Azizah.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News