Media Asuransi – PT Bank Syariah Indonesia, Tbk (BSI) meluncurkan program bertajuk Small Movement for Green Economy dalam rangka memperingati Hari Tanpa Kantong Plastik Internasional yang jatuh pada 3 Juli 2021. Bekerja sama dengan Plasticpay, program tersebut menjadi wujud komitmen BSI dalam mendukung ekonomi hijau di Indonesia sekaligus meningkatkan kepedulian publik terhadap lingkungan.
Wakil Direktur Utama 1 BSI, Ngatari, mengatakan bahwa pada tahap awal, BSI dan Plasticpay Indonesia akan menempatkan reverse vending machine (RPM) di area publik. Mesin daur ulang sampah plastik tersebut pada tahap pertama ditempatkan di Gedung BSI Wisma Mandiri 1 Jakarta dan selanjutnya mesin tersebut juga akan ditempatkan di area umum di Jabodetabek dengan menggandeng Plasticpay untuk mengedukasi daur ulang sampah plastik.
“Kolaborasi ini untuk mengedukasi masyarakat agar aware terhadap sampah plastik dan mulai memilah dan mengolah dengan baik menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi lewat platform digital. Lewat program ini, pencapaian dampak lingkungan akan terukur secara bersamaan dengan pendapatan finansial yang akan diinvestasikan kembali untuk program berkelanjutan,” kata Ngatari dalam keterangan resmi yang diterima Media Asuransi, Jumat, 9 Juli 2021.
|Baca juga: Dukung Penerapan PPKM Darurat, BSI Ubah Skema Migrasi Nasabah
Masyarakat yang ingin ikut serta mengurangi plastik, lanjut Ngatari, dapat dengan mudah me-reedem plastik tersebut ke mesin RVM. Cukup dengan menukar plastik, scan barcode, masyarakat memperoleh poin yang dapat ditukarkan dengan merchandise dari BSI dan Plasticpay Indonesia, 1 poin senilai sama dengan Rp1. Untuk 1 botol ukuran 600 ml setara dengan 56 poin atau Rp56, untuk 1 kg setara 2.968 poin atau senilai Rp3.000.
Selain itu, BSI juga akan memberikan privilege bagi masyarakat yang membuka rekening senilai Rp 1 Juta pada periode 5-30 Juli 2021 di BSI area Jakarta. Nasabah juga akan mendapat merchandise totebag hasil dari daur ulang 15 botol plastik.
Selain Wakil Direktur Utama 1 Bank Syariah Indonesia Ngatari, hadir dalam peluncuran program Small Movement for Green Economy ini adalah Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia M Arief Rosyid Hasan, Wakil Direktur Utama 2 Bank Syariah Indonesia Abdullah Firman Wibowo, Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Novrizal Tahar, serta CEO Plasticpay Suhendra Setiadi.
|Baca juga: Bangkitkan Penjualan UMKM Lewat Digital, BSI Hasanah Card Gandeng Bukalapak
Novrizal Tahar menyatakan apresiasi dan ucapan selamat atas peluncuran program BSI ini. “Tentu ini sangat membanggakan dan membahagiakan bagi pemerintah. Terutama karena masuknya lembaga keuangan dalam ekosistem pengelolaan sampah dan banyaknya muncul social enterpreneur yang memudahkan masyarakat untuk mengelola sampah. Semoga program ini dapat turut memecahkan persoalan sampah di Indonesia,” tuturnya.
Sementara itu CEO Plasticpay Indonesia, Suhendra Setiadi, menyampaikan terima kasih kepada Bank Syariah Indonesia atas kolaborasi yang terjalin. “Melalui gerakan sosial yang mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk mengolah sampah plastik secara 360 derajat, kami berharap dapat menciptakan snowball effect untuk bersama-sama mengubah perilaku yang meluas dan mendalam, juga meningkatkan partnership dengan UMKM untuk menghasilkan produk yang mendukung green economy,” ungkapnya.
Berdasarkan studi National Plastic Action Partnership tahun 2020, Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik terbesar urutan ke-2 di dunia, dengan volume sampah plastik sebesar 6,8 juta ton per tahun. Selain itu juga, data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia menyebutkan bahwa sebanyak 72 persen masyarakat Indonesia masih tidak peduli akan pengelolaan sampah plastik yang dihasilkan. Edi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News