1
1

Budi Herawan Tekankan Pentingnya Peran Kapital Sosial untuk Penetrasi Asuransi di Forum Internasional

Sunbelt International Network for Social Network Analysis 2024 diadakan di Edinburgh. | foto: AAUI

Media Asuransi, JAKARTA – Sunbelt International Network for Social Network Analysis 2024 diadakan di Edinburgh, UK 24-30 Juni 2024.

Pada kesempatan ini Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan melihat literasi mengenai asuransi dapat dipenetrasi juga melalui jalur akademisi dengan jurnal mengenai pentingnya asuransi dengan pemanfaatan ilmu dari Social Network yang berstandar internasional.

Judul yang kali ini diangkat adalah Social Capital in Insurance Organizations in Indonesia, Case Study of the High Number of Retiress. Tulisan ini berkolaborasi dengan Yurita Puji dari jurusan Kesejahteraan Sosial dari Universitas Indonesia.

Tema yang diangkat adalah peran kapital sosial untuk memperluas kesadaran masyarakat dalam mempersiapkan masa pensiun dengan asuransi. Dalam jurnal ini, Budi Herawan mengulas tentang pentingnya meningkatkan kesejahteraan untuk generasi selanjutnya.

|Baca juga: Penetrasi Asuransi Rendah Jadi Ancaman Besar Bagi Industri

Dia mengatakan peran asuransi adalah mengalihkan risiko yang mungkin akan membebankan generasi selanjutnya apabila orang tua tidak mempersiapkan masa pensiunnya. Keadaan ekonomi yang makin sulit dan gaya hidup yang tinggi sejalan dengan meningkatnya kemiskinan yang terjadi di Indonesia.

“Beban seorang anak untuk dirinya, anak keturunannya dan ditambah beban dari orang tua yang kemandiriannya hilang karena pensiun tentu menciptakan sandwich generasi. Jika permasalahan ini ke depannya tidak diantisipasi maka akan terus membebani keturunan selanjutnya,” jelasnya dalam keterangan resmi dikutip, Kamis, 11 Juli 2024.

Paper jurnal ini menjelaskan mengenai pentingnya memperkuat kapital sosial di masyarakat untuk saling mendukung mengedukasi lingkungan pentingnya mempersiapkan hari tua baik untuk meng-cover kesehatan, pemenuhan kebutuhan setelah pensiun, bahkan cover asuransi kematian.

Beratnya literasi tentang persiapan masa tua sering kali terbentur dengan budaya yang tumbuh di masyarakat bahwa kewajiban anak adalah mengurus orang tua. “Namun bagaimana dengan keadaan ekonomi yang buruk yang dialami si anak yang mungkin tidak dalam kapasitas keuangan yang mampu meng-cover orang tua bahkan dirinya sendiri bahkan menikah dan berkeluarga.”

Budi menambahkan bahwa menggantungkan hidup setelah pensiun kepada anak tentunya harus dipertimbangkan bahwasanya sebagai individu kita harus tetap sejahtera secara mandiri. Memiliki aset banyak tentu salah satu solusi untuk mempersiapkan masa pensiun namun seberapa besar aset yang dimiliki dan seberapa besar risiko yang akan kita hadapi pada masa tua, apakah sebanding?

|Baca juga: Rendahnya Literasi Asuransi Pendidikan Buat Mahasiswa Terjebak Pinjol untuk Bayar Kuliah

Persiapan untuk mengalihkan risiko–risiko dalam kehidupan tentu bisa memanfaatkan asuransi. Asuransi kesehatan adalah paling mendasar melihat mahalnya biaya pengobatan.

BPJS memang meng-cover biaya kesehatan tetapi tidak semua kondisi atau obat-obatan secara bebas dapat menggunakan BPJS.

“Bagaimana untuk perawatan kita di masa tua di rumah dan kebutuhan biaya di masa tua, atau bahkan kematian yang terjadi yang tentunya saat ini kematian juga membutuhkan biaya.”

Menurut Budi, kesadaran peran capital sosial di sini perlu ditingkatkan untuk saling mengingatkan pentingnya persiapan untuk di hari tua. Capital sosial juga penting untuk penetrasi peningkatan kesadaran investasi masyarakat pada industri asuransi.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Diprediksi Menguat, Ajaib Rekomendasikan Saham MEDC, BBRI, EMTK
Next Post Dolar AS Dekati Level Terendah saat The Fed Jaga Sentimen Risiko

Member Login

or