Media Asuransi, GLOBAL – Pasar saham Asia beragam pada sesi I Jumat, 9 Mei 2025, seiring perbedaan investor dalam merespons data neraca perdagangan China bulan April. Data ekspor China pada bulan April secara tak terduga melonjak bahkan saat pebisnis menanggung beban tarif AS yang meningkat bulan lalu. Sementara impor menyempit karena Beijing meningkatkan stimulus.
|Baca juga: AS dan Inggris Capai Kesepakatan Dagang Hari Ini
Pasar saham Asia masih berharap cemas akan hasil pertemuan pejabat AS dan China membahas kesepakatan dagang akhir pekan ini yang hasilnya akan menentukan pergerakan pasar saham di pekan mendatang.
Data resmi menunjukkan, ekspor naik 8,1 persen dalam dolar AS pada bulan April dibandingkandengan bulan yang sama tahun lalu, jauh melampaui perkiraan kenaikan 1,9 persen dalam jajak pendapat Reuters. Sementara mpor merosot 0,2 persen pada bulan April dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dibandingkan dengan ekspektasi para ekonom sebesar 5,9 persen.
|Baca juga: IHSG Rebound di Sesi I Jumat
Pejabat teras Amerika Serikat dan China akan bertemu akhir pekan ini (Sabtu dan Minggu) untuk membicarakan peluang kesepakatan perdagangan kedua negara. Namun pertemuan kedua negara ini dianggap pelaku pasar masih menyisakan keraguan akan hasilnya.
Indeks Nikkei menguat 1,54 persen atau 569,8 poin ke level 37.498,49, Kospi Korea melemah 0,02 persen atau 0,6 poin ke 2.578,84, indeks Shanghai China tergerus 0,22 persen atau 7,34 poin ke 3.344,66 dan Hang Seng merosot 0,08 persen atau 19 poin ke 22.756,99 namun indeks ASX Australia menguat 0,58 persen atau 47,4 poin ke 8.239,10.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News