Media Asuransi – PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) alokasikan anggaran maksimum sebesar Rp50 miliar untuk melakukan pembelian kembali atau buyback atas saham perseroan. Untuk memuluskan rencana tersebut, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk mendapatkan persetujuan dari pemegang saham pada 16 Juni 2021 mendatang
Manajemen Garudafood Putra Putri Jaya mengatakan bahwa perseroan berencana untuk melakukan buyback atas sebanyak-banyaknya 1 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
“Perseroan mengalokasikan dana maksimum sebesar Rp50 miliar termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya dan akan dilakukan secara bertahap dalam waktu paling lama 18 bulan sejak disetujui Pembelian Kembali Saham Perseroan oleh RUPST atau sampai dengan tanggal 16 Desember 2022 mendatang,” kata manajemen dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, 11 Mei 2021.
Baca Juga:
- Allianz Syariah Gelar Webinar Kesehatan
- Prudential Indonesia Hadirkan Layanan Eksklusif bagi Nasabah Prioritas
- Pefindo Tegaskan Peringkat Mandiri Tunas Finance idAA+
- Infovesta: Pasar Saham Masih Akan Tertekan Jangka Pendek
“Akan tetapi perseroan dapat sewaktu-waktu melakukan pengalihan atas saham yang telah dibeli kembali dengan cara antara lain penjualan kembali baik melalui bursa maupun di luar bursa, pengurangan modal, pelaksanaan program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau direksi dan dewan komisaris, pelaksanaan konversi efek bersifat ekuitas, dan/atau keperluan lain sepanjang sesuai ketentuan yang berlaku,” jelasnya.
Untuk melaksanakan buyback tersebut, lanjut manajemen, perseroan akan menggunakan kas internal sebagai sumber pendanaan. Pembelian kembali saham akan dilakukan melalui bursa maupun di luar bursa dan akan menunjuk PT Indo Premier Sekuritas sebagai anggota bursa untuk melakukan pembelian kembali saham perseroan melalui bursa.
Penurunan kas internal yang akan dipergunakan sebagai sumber pendanaan untuk pelaksanaan pembelian kembali saham, tidak akan mempengaruhi kegiatan usaha dan operasional perusahaan. Meski demikian, dengan adanya pembelian kembali saham perseroan akan membuat harga saham di masa yang akan datang menjadi lebih stabil dan berdampak positif bagi pemegang saham dan perseroan,” paparnya.
Kinerja Garudafood
Menatap tahun 2021, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk berhasil mencatatkan tren perbaikan penjualan di bulan Januari 2021 yang mengalami kenaikan sebesar 8,1 persen secara tahunan (yoy) bila dibandingkan dengan Desember 2020 yang tercatat tumbuh 5,3 persen.
Diakui manajemen, kebijakan stimulus dari pemerintah memberi dampak positif terhadap kinerja perseroan. Pasalnya kebijakan paket stimulus didukung dengan program bantuan sosial (bansos), keringanan pajak untuk masyarakat dan vaksinasi nasional yang sudah dimulai sejak pertengahan Januari lalu, mampu mendorong daya beli masyarakat.
Penjualan dari kategori snack berkontribusi besar dalam pertumbuhan kenaikan penjualan perseroan di awal tahun ini dengan menyumbang lebih dari 20 persen. Salah satunya didukung oleh produk-produk baru yang diluncurkan pada akhir tahun 2020 yaitu Garuda Potato dan Garuda O’Corn. Garuda Potato merupakan snack renyah dengan bentuk ‘tornado’ sedangkan Garuda O’Corn yang merupakan inovasi dari hasil kolaborasi terbuka dengan menggandeng partner global yang mengembangkan merek Bugles.
Perseroan optimistis sektor industri makanan dan minuman akan membaik di kuartal I/2021. Ke depan, perseroan akan terus mengeluarkan produk-produk baru yang inovatif di masing-masing kategori sehingga dapat mewarnai pasar domestik serta mencapai target penjualan produk-produk perseroan di tahun 2021. One
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News