Media Asuransi, JAKARTA – Media sempat diramaikan oleh pengakuan cawapres nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang mengatakan tidak tahu istilah Data State of the Global Islamic Economy (SGIE) oleh cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka pada saat debat cawapres di Jakarta, Jumat, 22 Desember 2023 lalu.
“Saya enggak paham SGIE apa. Saya tidak pernah mendengar istilah ini,” kata Muhaimin.
Lantas sebenarnya apa itu SGIE?
|Baca juga: Mahfud MD: Infrastruktur Bukan Hanya Soal Pembangunan Jembatan
SGIE adalah praktik ekonomi syariah di Indonesia yang terus tumbuh di tengah tantangan pemulihan ekonomi nasional. Terbukti, berdasarkan Data State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2022 yang dirilis DinarStandard pada 31 Maret 2022, Indonesia mempertahankan posisi keempat dunia dalam hal pengembangan ekosistem ekonomi syariah yang kuat dan sehat.
Melalui SGIE Report 2022, produk makanan halal (halal food) Indonesia juga dilaporkan menempati peringkat dua dunia. Sebuah prestasi membanggakan, mengingat selangkah lagi kita dapat menjadikan produk makanan halal Indonesia sebagai nomor satu di dunia.
Tak hanya itu, SGIE Report 2022 pun menunjukkan kemajuan Indonesia dalam inovasi di beberapa aspek ekonomi syariah lainnya.
Dengan jumlah penduduk muslim mencapai 87,2 persen dari populasi, Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan sektor keuangan dan ekonomi syariah. Pemerintah juga sebelumnya telah berkomitmen agar Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah di tahun 2024.
Selain dari mayoritas penduduk muslim, kekuatan perkembangan ekonomi syariah di dalam negeri juga berasal dari berbagai sektor, dari industri halal, pariwisata halal, hingga fasilitas perbankan yang sesuai dengan perkembangan ekonomi syariah.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
