1
1

Cari Cuan dari Musim Pembayaran Dividen

Gedung Bursa Efek Jakarta | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi
Media Asuransi, JAKARTA – Ajaib Sekuritas menilai sektor keuangan khususnya bank besar berpotensi membagikan dividen payout ratio (DPR) yang tinggi sejalan dengan laba bersih 2022 yang mencatatkan rekor tertinggi.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, menjelaskan bahwa aksi korporasi yang ditunggu oleh investor saat ini adalah pembagian dividen, merespons kinerja keuangan beberapa emiten yang catatkan kinerja ciamik sejalan dengan melesatnya pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2022.

Aksi bagi dividen khususnya emiten Big Caps juga jadi katalis positif untuk menopang pergerakan IHSG. Lebih mudahnya investor bisa cermati indeks High Dividend 20, karena indeks tersebut mengukur kinerja emiten yang rutin membagikan dividen dalam 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield tinggi.

Melihat kinerja keuangan emiten yang telah rilis, Ratih memandang sektor keuangan khususnya Big Banks berpotensi membagikan Dividen Payout Ratio (DPR) yang tinggi sejalan dengan laba bersih catatkan rekor tertinggi. “Contohnya BBNI, BBRI, BMRI dan BBCA. Sementara itu, BBRI berpotensi memberikan DPR sebesar 70% dari tahun buku 2022 yang akan menunggu persetujuan dalam RUPST pada tanggal 13 Maret 2023,” jelasnya.

Selain sektor keuangan, Ratih menerangkan sektor energi juga berpotensi memberikan Dividend per Shares (DPS) yang tinggi seiring dengan kinerja keuangan cemerlang di tahun 2022. UNTR mengusulkan pemberian dividen final sebesar Rp6.185 per saham pada RUPST yang akan digelar April 2023. Sebelumnya UNTR membagikan dividen interim sebesar Rp818 per saham di tahun 2022. Alhasil, total dividen final untuk tahun 2022 sebesar Rp7.003 per saham, jauh lebih tinggi dari DPS di tahun 2021 sebesar Rp1.240 per saham.

|Baca juga: IPCM Bagikan Deviden Interim Rp18,15 Miliar

Menurut Ratih, emiten di sektor batu bara juga diproyeksikan memberikan DPS yang tinggi sejalan dengan kinerja memukau di tahun 2022. Hal tersebut tercermin dari harga ASP batu bara yang naik signifikan seiring dengan kenaikan harga komoditas batu bara global. Harga kontrak batu bara ICE Newcastle pada September 2022 sempat menyentuh level US$450 per metrik ton.

Namun, Ratih mengatakan untuk emiten batu bara ke depan khususnya di tahun 2023 diproyeksikan tidak membagikan dividen besar, sejalan dengan landainya harga batu bara. ICE Newcastle untuk kontrak bulan April terpantau sebesar US$196 per metrik ton (closing 1/3/2023). Harga batu bara yang merosot dapat menurunkan Average Selling Price (ASP), sehingga berpotensi menyurutkan kinerja keuangan emiten batu bara di tahun 2023. Alhasil, emiten akan menjaga cash flow untuk melakukan diversifikasi usaha kedepan.

Sementara itu, jelas Ratih, strategi yang dapat dilakukan untuk menghindari dividend trap adalah investor perlu mencermati emiten yang secara historis memberikan dividen dan memiliki kinerja keuangan yang baik. “Investor yang telah mengamati ciri-ciri tersebut seharusnya telah mengakumulasi dari beberapa hari sebelum RUPS, sehingga dividend yield yang di dapatkan akan lebih besar,” tuturnya.

Berikut trading plan yang perlu diperhatikan menggunakan analisis teknikal:

1. (Buy) BBRI di area Rp4.780 dengan target harga pada resistance di level Rp4.900 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp4.670.

2. (Buy) BBCA di area Rp8.600 dengan target harga pada resistance di level Rp9.000 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp8.500.

3. (Speculative Buy) ADRO di area Rp2.990 dengan target harga pada resistance di level Rp3.150 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp2.900.

4. (Speculative Buy) UNTR di area Rp28.325 dengan target harga pada resistance di level Rp31.300 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp27.000.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post wagely Catat Pertumbuhan Penggunaan EWA Pekerja Perempuan
Next Post Bank Raya Cetak Laba Bersih Rp11,46 Miliar di 2022

Member Login

or