1
1

Catatkan Kinerja Terbaik, Manufaktur Indonesia Menguat pada Maret

Jumlah angkatan kerja di Indonesia semakin meningkat. | Foto: setkab.go.id

Media Asuransi, JAKARTA – Data bulan Maret menunjukkan pertumbuhan menguat di seluruh industri manufaktur Indonesia dengan perolehan lebih cepat pada rekor output dan pesanan baru.

Untuk menangani permintaan yang tinggi dan kebutuhan produksi yang meningkat, perusahaan meraih input dalam jumlah terbesar dalam dua tahun terakhir, yang kemudian menyebabkan kenaikan stok pembelian.

Tekanan kapasitas masih ringan, yang jika ditambah dengan kepercayaan diri bisnis yang menurun, secara umum tidak ada perubahan pada ketenagakerjaan. Sementara itu, data terkini menunjukkan kenaikan tajam pada biaya input dan output.

|Baca juga: Kontribusi Manufaktur Terus Turun, Suharso: Kita Berharap Pelaku Industri Melantai di Bursa!

Purchasing Manager’s Index™ (PMI®) Manufaktur Indonesia dari S&P Global yang disesuaikan secara berkala naik dari 52,7 pada bulan Februari ke titik 54,2 pada bulan Maret, menandai pemulihan tercepat pada kondisi pengoperasian dalam waktu hampir dua setengah tahun.

Pergerakan naik angka headline menggambarkan data semakin menguat yaitu pada tiga dari lima sub-komponen: permintaan baru, output dan stok pembelian. Perusahaan mengamati kenaikan tercepat pada arus permintaan baru sejak bulan Agustus 2023. Bukti anekdotal menunjukkan bahwa jumlah acara yang lebih banyak, tren permintaan yang baik dan pemenangan klien baru mendorong pertumbuhan.

Didukung oleh kenaikan permintaan baru, perusahaan menaikkan volume produksi. Tingkat ekspansi tergolong tajam dan merupakan yang terkuat dalam 27 bulan. Data bulan Maret menunjukkan bahwa kenaikan total pesanan didorong oleh pasar domestik, karena penjualan internasional mengalami kontraksi setelah stagnan pada bulan Februari.

Untuk memenuhi kenaikan penjualan dan kebutuhan produksi, perusahaan di Indonesia berupaya membangun inventaris dengan membeli bahan baku tambahan. Tingkat pembelian meningkat tajam dan merupakan yang paling kuat dalam waktu lebih dari dua tahun.

|Baca juga: Di Awal Tahun 2024, Sektor Manufaktur Indonesia Langsung Gaspol

Pollyanna De Lima, Economics Associate Director di S&P Global Market Intelligence, mengatakan industri manufaktur Indonesia menikmati kinerja terbaik pada bulan Maret, dengan pertumbuhan output mencapai posisi tertinggi dalam 27 bulan yang didorong oleh kenaikan besar pada permintaan domestik.

“Namun, dampak buruk dari kenaikan tajam ini adalah tekanan harga mendapatkan momentum. Permintaan input yang kuat menyebabkan penyesuaian daftar harga lebih lanjut di pihak pemasok, dengan inflasi biaya mengalami percepatan dalam waktu satu setengah tahun,” jelasnya dalam keterangan resmi, Senin, 1 April 2024.

Menurutnya, hal ini mendorong kenaikan tercepat pada kenaikan harga jual selama 21 bulan karena produsen barang dapat dengan mudah meneruskan beban biaya tambahan kepada klien. “Meskipun beberapa perusahaan percaya diri bahwa permintaan akan tetap membaik dalam beberapa bulan mendatang, beberapa perusahaan lainnya ragu kondisi tersebut dapat bertahan lebih lama. Beberapa perusahaan bersiap membeli input dan membangun inventaris, namun enggan merekrut karyawan tambahan karena tekanan kapasitas masih kecil untuk saat ini.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BBRI, PANI, TINS, Jadi Ide Trading Saham Pilihan Bareksa
Next Post Jelang Libur Panjang Idulfitri, Investor Disarankan Wait & See

Member Login

or