Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan asuransi Chubb memperbarui Program Reasuransi Properti Bencana Global untuk operasinya di Amerika Utara dan Internasional. Hal itu dengan menaikkan retensi untuk program Amerika Utara secara signifikan.
Upaya tersebut dilakukan sambil menambahkan lapisan baru cakupan per kejadian untuk badai angin bernama dan gempa bumi di negara bagian Timur Laut. Program reasuransi properti bencana global Chubb yang diperbarui terdiri dari tiga lapisan yang melebihi kerugian yang ditanggung oleh perusahaan asuransi pada basis per kejadian.
Dilansir dari Reinsurance News, Selasa, 30 Juli 2024, untuk kerugian di AS (tidak termasuk Alaska dan Hawai) pada 2024, cakupan semua bencana alam dan terorisme Chubb dimulai setelah retensi sebesar US$1,75 miliar, naik US$650 juta dari retensi US$1,1 miliar pada program 2023.
Selain retensi yang lebih tinggi, struktur program juga telah berubah. Tahun lalu, Chubb memiliki pendekatan tiga lapisan untuk AS, dengan reasuransi untuk semua bencana alam dan terorisme dimulai pada kerugian US$1,1 miliar, kemudian mencakup tiga lapisan hingga US$3,5 miliar.
|Baca juga: Antam Catatkan Laba Rp1,51 Triliun pada 6 Bulan Pertama 2024
Untuk 2024, Chubb telah mendapatkan lapisan reasuransi untuk AS (tidak termasuk Alaska dan Hawai) semua bencana alam dan terorisme yang dimulai pada US$1,75 miliar hingga US$2,85 miliar, dan lapisan kedua yang dimulai pada US$2,85 miliar hingga US$4 miliar kerugian.
Jadi, secara keseluruhan, setelah memiliki reasuransi semua bencana alam dan terorisme dari US$1,1 miliar hingga US$3,5 miliar tahun lalu, Chubb sebenarnya memiliki cakupan yang sedikit lebih rendah untuk 2024.
|Baca juga: Upbit Ungkap Peran Penting Derivatif Kripto bagi Pasar Keuangan Indonesia
Namun, setelah attachment US$4 miliar, untuk 2024, Chubb telah mendapatkan cakupan reasuransi badai bernama dan gempa bumi di AS (tidak termasuk Alaska dan Hawai) untuk menutupi kerugian hingga US$5,7 miliar.
Selain itu, efektif mulai 1 September 2023, Chubb membeli lapisan tambahan cakupan per kejadian untuk badai angin bernama dan gempa bumi di negara bagian Timur Laut, yang dimulai pada US$3,5 miliar dan mencakup kerugian hingga US$4 miliar.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News