Media Asuransi, JAKARTA – PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) membukukan pendapatan semester I/2022 melonjak tajam di tengah mulai turunnya harga CPO. Penjualan neto 1H22 meningkat sebesar 34,1% menjadi Rp521,54 miliar, dari Rp388,88 miliar di 1H21.
Dikutip dari keterangan resmi perseroan, selain kemampuan dalam menjaga kinerja produktivitas optimal di semua lini produksi, pencapaian ini diakibatkan oleh tingginya produksi TBS internal yang lebih ekonomis, serta lebih rendahnya pembelian TBS dari eksternal.
Laba Kotor pada 1H22 tercatat menguat 74,6% menjadi Rp349,12 miliar dari Rp199,96 miliar di 1H21. Margin Kotor menguat menjadi 66,9% di 1H22 dari 51,4%. Efisiensi yang konsisten terjaga membuat Laba Operasional 1H22 juga meningkat 80,7% menjadi Rp258,23 miliar, dengan kenaikan margin operasional menjadi 49,5% dari 36,7% pada periode yang sama tahun lalu.
Laba bersih 1H22 meningkat 113,3% menjadi Rp178,01 miliar atau naik dua kali lipat dari Rp83,45 miliar pada 1H21 sehingga menghasilkan ekspansi marjin bersih ke level 34,1%.
|Baca juga: Sawit Sumbermas (SSMS) Bagi Dividen Tunai 2021 sebesar Rp763,44 Miliar
Pada 30 Juni 2022, posisi aset CSRA berada di Rp1,78 triliun, lebih tinggi dari posisi 31 Desember 2021 di Rp1,75 triliun. Sementara itu, total liabilitas perusahaan di 1H22 sebesar Rp845,79 miliar dibandingkan dengan Rp971,95 miliar pada akhir tahun 2021.
Dibandingkan posisi pada akhir tahun 2021, Current Ratio 1H22 berada pada posisi jauh lebih sehat di level 2,94x dengan interest bearing debts/equity yang lebih aman pada level 0,72x.
“Hasil positif ini merupakan bukti nyata dari komitmen Perseroan dalam mengupayakan pertumbuhan bisnis yang selaras dengan pengembangan berkelanjutan.”
Pencapaian penjualan yang progresif selama kuartal kedua mengalami sedikit gangguan dikarenakan turunnya harga CPO di bulan Mei dan Juni. Namun pendapatan penjualan 1H22 berhasil meningkat 34,1% menjadi Rp521,54 miliar dari Rp388,88 miliar di 1H21.
“Pencapaian tengah tahunan ini sangat menggembirakan bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan juga periode yang sama sebelum pandemi. Hal tersebut merupakan kombinasi dari penerapan strategi kontrol biaya ditambah dengan konsistensi capaian internal dalam hal kemampuan mempertahankan kinerja produktivitas yang optimal di seluruh lini operasi.”
|Baca juga: Dharma Satya (DSNG) Ekspor Perdana Cangkang Kelapa Sawit ke Jepang
Disamping itu, produktivitas yang konsisten juga berkontribusi terhadap performa yang kuat dengan yield produksi TBS yang tetap terjaga di kisaran 9,8 ton/ha. Sampai dengan Juni 2022, total luas lahan tertanam Perseroan mencapai 19.148 ha. Dari luas lahan perkebunan yang tertanam tersebut, seluas 16.439,7 ha ditanami tanaman yang menghasilkan (mature). Secara umum, profil tanaman Perseroan masuk dalam kategori produktif, dikarenakan umur tanaman yang masih muda. Tanaman berusia 4-7 tahun menempati area seluas 2.632,8 ha dan tanaman berusia 8- 17 tahun menempati area seluas 9.762,0 ha. Dengan profil tersebut, Perusahaan yakin akan tren pertumbuhan produksi yang positif secara jangka panjang.
Dari sisi profitabilitas, seluruh Margin Laba Perseroan juga berhasil menguat, sinyal kuat bahwa kombinasi efisiensi dan produktifitas terjaga optimal. Laba kotor Perseroan 1H22 tercatat menguat 74,6% menjadi Rp349,12 miliar dari Rp199,96 miliar di 1H21 dengan Margin laba bruto 1H22 ada di 66,9% dari 51,4% di 1H21.
Seluruh pos beban usaha, seperti, Beban Operasi & Pemeliharaan, serta Beban Operasional lainnya selama 1H22 ini tetap terjaga efisien sehingga Laba Usaha Perseroan meningkat menjadi Rp258,23 miliar dari Rp142,91 miliar di 1H21.
Di level bottom line, pos beban bunga keuangan dan beban neto non operasional lainnya tetap terjaga dengan baik. Hal ini membuat Laba bersih Perseroan 1H22 ditutup positif sebesar Rp178,01 miliar, naik 113,3% dari Rp 83,45 miliar di 1H21. Performa kinerja keuangan ini membuktikan bahwa strategi bisnis Perseroan yang berorientasi jangka panjang dan mengacu kepada pertumbuhan keberlanjutan mempunyai dampak positif bagi tumbuhnya iklim usaha yang sehat di Perseroan di tengah semua perubahan yang ada.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News