Media Asuransi, GLOBAL – Dengan kesedihan mendalam UOB mengumumkan wafatnya Wee Cho Yaw, Chairman Emeritus, Penasihat UOB Group, serta Pendiri UOB Indonesia pada usia 95 tahun. Wee, seorang bankir visioner, pengusaha ternama dan pilar komunitas, berperan penting dalam perkembangan UOB sebagai bank di Asia.
Lebih dari lima dekade di bawah kepemimpinan Wee, UOB berkembang dari bank dengan hanya satu cabang menjadi bank regional di 19 negara dan beberapa kawasan regional. Berfokus pada pertumbuhan hati-hati, disiplin, dan berkelanjutan, aset UOB meningkat dari S$2,8 miliar menjadi S$253 miliar pada saat beliau pensiun sebagai Chairman pada 2013.
Pada 30 September 2023, aset UOB telah tumbuh menjadi S$516 miliar dan mendapatkan peringkat di antara bank-bank di dunia yakni Aa1 by Moody’s Investors Service dan AA- by S&P Global Ratis dan Fitch Ratings. Meskipun dikenal secara global sebagai pebisnis yang cerdik dan tegas, Wee sebagai pembuat kesepakatan yang ulung terbentuk di Singapura.
|Baca: Awali Pekan, Berikut Prediksi IHSG dan 4 Rekomendasi Jemput Cuan Hari Ini
Meskipun akuisisi awal atas Chung Khiaw Bank, Lee Wah Bank, dan Industrial and Commercial Bank memberikan indikasi keahliannya dalam membuat kesepakatan, namun akuisisi Overseas Union Bank pada 2001 membawa Wee menjadi salah satu pengusaha di Singapura.
Chairman UOB Wong Kan Seng mengatakan tidak diragukan lagi Wee Cho Yaw adalah salah satu pengusaha paling sukses di Singapura. Kehadiran Wee Cho Yaw, tambahnya, dapat dilihat di seluruh Singapura melalui berbagai industri, bisnis, individu, dan komunitas yang telah didukung oleh UOB selama bertahun-tahun.
“Beliau juga telah memberikan banyak kontribusi penting bagi perkembangan Singapura sebagai pusat keuangan global,” tutur Wong, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 5 Februari 2024.
Deputy Chairman and Chief Executive Officer Wee Ee Cheong, sekaligus putra dari Wee mengatakan, Wee Cho Yaw telah meninggalkan rekam jejak yang luar biasa di Singapura dan kawasan sekitarnya. Wee Cho Yaw telah menjadi sumber inspirasi dalam segala aspek kehidupan.
“Banyak hal yang akan dibicarakan mengenai ketajaman bisnis dan pembuatan kesepakatan, namun nilai-nilai kehormatan, usaha, persatuan, serta komitmen akan menjadi warisan yang beliau tinggalkan di UOB,” tuturnya.
Wee Cho Yaw juga percaya akan pentingnya pendidikan dan berkontribusi kepada masyarakat. Wee Cho Yaw adalah presiden pendiri Federation of Chinese Clan Associations (SFCCA) dari 1985 hingga 2010. Beliau turut memimpin Hokkien Huay Kuan dari 1972 hingga 2010.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News