Media Asuransi, JAKARTA – Ada banyak pencurian kripto yang terjadi selama beberapa tahun terakhir. Bahkan beberapa di antaranya menjadi yang terbesar dalam sejarah.
Berikut daftar pencurian kripto terbesar, dirangkum dari Cointelegraph, Senin, 27 Juni 2022:
Baca juga: Harga Emas pada Perdagangan Hari Ini Masih Berpotensi Tertekan
MT Gox
Pencurian itu melibatkan lebih dari 850 ribu Bitcoin antara tahun 2011 dan 2014. MT Gox mengklaim bahwa kesalahan tersebut berasal dari bug yang mendasari dalam Bitcoin, dikenal sebagai kelenturan transaksi (transaction malleability).
Pada September 2011, private keys MT Gox ditemukan telah disusupi dan perusahaan tidak menggunakan teknik audit apapun untuk menemukan pelanggaran tersebut. MT Gox juga menggunakan kembali alamat Bitcoin secara teratur, set kunci yang dicuri digunakan untuk mencuri secara konstan.
Linode
Perusahaan hosting web yang digunakan oleh pertukaran Bitcoin diretas pada Juni 2011. Terdapat 46 ribu BTC yang berhasil dicuri dan jumlah sebenarnya masih belum diketahui.
Beberapa korban dari kejadian ini adalah Bitcoinia kehilangan 43 ribu BTC, Bitcoin.cx dengan 3 ribu BTC, pengembang Bitcoin Gavin Andresen yang juga kehilangan 5 ribu BTC.
BitFloor
Pencurian Bitfloor mencapai 24 ribu BTC pada Mei 2012 lalu. Pelaku berhasil memgakses ke cadangan kunci dompet yang tidak terlindungi dan mencuri mata uang virtual sekitar seperempat juta dolar. Akibatnya, pencipta Bitfloor Roman Shytlman memutuskan untuk menutup perusahaannya itu.
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Awal Pekan Ini Berpotensi Menguat
Bitfinex
Ada 119.756 BTC yang berhasil dicuri dalam kejadian ini. Bitfinex bekerja sama dengan BitGo sebagai escrow pihak ketiga untuk penarikan pelanggan.
Bitgrail
Bursa kecil di Italia memperdagangkan kripto yang tidak jelas seperti Nano (XNO) yang sebelumnya dikenal sebagai RaiBlocks. Pada November 2017 nilainya hanya 20 sen, lalu melonjak US$10 saat peretasan terjadi Februari 2018 dan perusahaan merugi US$146 juta. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News