Media Asuransi – GIC Private Limited, Sovereign Wealth Fund asal Singapura menambah kepemilikan saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dengan membeli 1,6 miliar lembar saham setara dengan 1,55% modal disetor dan ditempatkan BUKA di harga Rp850 per lembarnya.
Setelah transaksi ini, total
Baca juga: Usaha dan Cari Kerja Makin Susah, Indeks Keyakinan Konsumen Jeblok
“Tujuan pembelian ini adalah untuk investasi dengan status kepemilikan langsung,” kata keterangan manajemen GIC Private Limited dalam keterangan tertulis yang dikutip Media Asuransi, Kamis, 12 Agustus 2021.
Adapun, waktu pelaksanaan pembelian saham tersebut berlangsung pada Kamis, 5 Agustus 2021. Artinya, GIC menambah kepemilikan saham sebelum Bukalapak mencatatkan saham perdana atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 6 Agustus 2021.
Detailnya, GIC melakukan transaksi sebanyak 1.355.112.200 saham yang mewakili 1,315% atas nama GOS dan 245.685.200 saham yang mewakili 0,238% atas nama MAS. Transaksi ini dilakukan di harga Rp 850 per saham atau harga yang sama dengan harga penawaran umum perusahaan.
Baca juga: Asing Banyak Jual, Saham Bukalapak.com (BUKA) Anjlok
Sebelumnya, pemerintah Singapura telah memiliki saham BUKA sebanyak 9,447% melalui Archipelago Investment Pte Ltd. GIC sendiri merupakan subsidiary dari Archipelago Investment Pte Ltd.
Dengan demikian, maka struktur pemegang saham BUKA terbaru setelah IPO akhir pekan lalu antara lain yaitu, PT Kreatif Media Karya (KMK Online) anak usaha PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek), Ant Group’s API Investment Ltd, dan GIC secara bersama memegang 46% saham di Bukalapak. Sementara itu, Microsoft dan Mirae Asset memegang saham minoritas 2,7% di startup teknologi unicorn tersebut.
Seperti diketahui, BUKA telah meraih dana segar sebesar Rp21,9 triliun dari IPO saham. Perseroan melepas 25.765.504.800 lembar saham dengan harga penawaran Rp850 per lembarnya.
Berdasarkan prospektusnya, seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, akan dialokasikan untuk modal kerja perseroan sebanyak sekitar 66%, sementara sisanya akan digunakan untuk modal kerja entitas anak.
Entitas anak yang dimaksud, yakni sekitar 15% dialokasikan kepada PT Buka Mitra Indonesia (BMI), 15% dialokasikan kepada PT Buka Usaha Indonesia (BUI), sekitar 1% dialokasikan kepada PT Buka Investasi Bersama (BIB), sekitar 1% dialokasikan kepada PT Buka Pengadaan Indonesia (BPI), sekitar 1% kepada Bukalapak Pte. Ltd. (BLSG) dan sekitar 1% dialokasikan kepada PT Five Jack (Five Jack Indonesia). Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News