1
1

Dapatkah AI Mendefinisikan Ulang Interaksi Antara Perusahaan Asuransi, Pialang, dan Pelanggan?

Ilustrasi. | Foto: infokomputer.grid.id

Media Asuransi, GLOBAL – Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) sedang menjadi sorotan, karena popularitas alat seperti ChatGPT mendorong perusahaan asuransi untuk menggabungkan AI mutakhir dalam bisnis mereka.

Namun, bisakah AI membantu mengubah interaksi antara perusahaan asuransi, pialang, dan pelanggan? Koïos Intelligence berpikir demikian.

Perusahaan rintisan asal Kanada yang menawarkan asisten virtual bertenaga AI dan berkemampuan suara untuk membantu para profesional asuransi berkomunikasi lebih baik dengan para pelanggan tersebut, baru-baru ini menyelesaikan putaran pendanaan senilai US$6,5 juta.

|Baca juga: Peluang Manfaat AI bagi Industri Asuransi

Perusahaan ini bertujuan untuk membawa platformnya, Olivo, ke pasar-pasar baru, termasuk Amerika Serikat.

“Kami membangun sebuah platform hibrida yang memungkinkan nasabah, pialang, dan agen untuk berinteraksi dengan cara yang mudah digunakan dengan menggunakan pengenalan suara,” ujar Presiden, CEO, dan CTO Koïos, Mohamed Hanini yang dilansir dalam laman Insurance Business, Minggu, 21 Mei 2023.

Hanini memulai kariernya dengan mempelajari ilmu aktuaria sebelum mengambil jurusan teknik keuangan di University of Montreal, tempat ia mulai bereksperimen dengan pembelajaran mesin.

“Semangat saya selalu ada di sekitar membangun alat di industri keuangan dan asuransi,” katanya.

Tingkat penurunan yang sangat besar dalam platform penawaran asuransi

Berbekal pengalamannya di bidang statistik dan keuangan kuantitatif, Hanini mulai mengatasi masalah terbesar dalam proses pembelian asuransi: waktu tunggu dan produk yang terlalu banyak.

“Kami memiliki begitu banyak produk, dan konsumen sangat sibuk. Banyak platform online juga tidak memiliki alat edukasi untuk membantu mereka memahami asuransi dengan lebih baik,” kata Hanini.

“Dalam 10 tahun terakhir, perusahaan-perusahaan telah berinvestasi untuk mempercepat proses penawaran. Namun, kami telah melihat tingkat pengabaian yang sangat besar [pada platform penawaran]. Nasabah perlu diedukasi tentang asuransi mereka sebelum melalui proses apapun,” katanya.

|Baca juga: Empat Hal Penting Yang Harus Diketahui Oleh Perusahaan Asuransi dan Broker perihal ChatGPT

CEO mencatat bahwa nasabah asuransi biasanya keluar dari proses penawaran online ketika mereka diminta untuk memasukkan lebih banyak informasi pribadi, seperti skor kredit mereka. Banyaknya produk yang tersedia di pasar juga dapat membuat sebagian besar konsumen kewalahan.

AI multimodal untuk komunikasi yang lebih baik

Koïos berusaha memangkas waktu tunggu bagi pelanggan asuransi sambil menjelaskan prosesnya kepada mereka. Dia menciptakan Olivo untuk bertindak sebagai perantara virtual antara pialang asuransi dan konsumen dengan menggunakan pemrosesan bahasa alami.

“Kami biasanya perlu berbicara dengan orang sungguhan untuk mendapatkan lebih banyak informasi. Di titik mana pun dalam perjalanan pelanggan, platform kami memungkinkan pengguna untuk berbicara dengan broker atau agen dan mengajukan pertanyaan secara real time,” katanya.

Koïos memanfaatkan AI multimodal dalam platformnya, sebuah jenis kecerdasan buatan yang dapat memproses dan memahami input dari berbagai mode komunikasi, seperti teks, gambar, dan ucapan.

Sebagai aplikasi cloud-native, Olivo juga terhubung dengan sistem industri terkemuka seperti Applied dan Centre for Study of Insurance Operations (CSIO).

Konektivitas ini memungkinkan proses pra-pembelian, pembelian, dan pasca-pembelian yang lebih efisien, menurut Koïos.

“Platform ini juga difokuskan agar setiap lini bisnis menjadi sebuah aplikasi tersendiri, yang berarti algoritmanya dilatih pada titik data tertentu,” tambah Hanini.

Apakah chatbot AI juga dapat menguntungkan broker?

Bagi Hanini, meningkatkan pengalaman pelanggan asuransi juga berarti membantu broker dan agen untuk fokus pada apa yang mereka lakukan dengan baik.

“Pialang dan agen asuransi menghabiskan hampir dua pertiga waktunya untuk memproses dokumen. AI dapat membantu mereka fokus pada keahlian mereka dan menghindari pengisian formulir,” katanya.

Koïos menyatakan bahwa platform Olivo telah menghasilkan pengurangan biaya administrasi sebesar 30% untuk pialang dan agen, serta waktu tunggu 30% lebih singkat bagi pelanggan dibandingkan jika mereka harus menghubungi call center asuransi.

Sebagai bonus, Olivo dapat membantu pialang dalam proses orientasi karyawan baru dengan memberikan informasi terbaru tentang polis asuransi, mengedukasi mereka tentang produk baru, dan dengan cepat menjawab pertanyaan pelanggan.

Apa langkah selanjutnya untuk Koios?

Hanini mengatakan bahwa Koios sedang dalam tahap komersialisasi, setelah mulai berbicara dengan para mitra di Amerika Serikat tahun lalu. Koios juga memperluas kemitraannya dengan Applied Systems di AS dan Kanada.

“Kami mulai menyelesaikan kemitraan [dengan Applied] di AS dan saya pikir ini akan mempercepat ekspansi kami di pasar AS,” katanya kepada Insurance Business.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Cara Atasi Gangguan Sulit Tidur Pada Malam Hari
Next Post Generali Indonesia Berikan Proteksi Asuransi kepada 10.000 Pelari Borobudur Marathon 2023 

Member Login

or