1
1

Darwin Cyril Noerhadi: Siapkan Program 100 Hari Pertama yang High Impact

Media Asuransi, JAKARTA – Calon Ketua dan Anggota Dewan Komisoner (ADK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Darwin Cyril Noerhadi, telah menyiapkan program jangka pendek jika terpilih memimpin Lembaga ini. Menurut dia, 100 hari pertama sangat penting untuk program kerja yang high impact, yaitu masyarakat terlindungi, deteksi dini, dan bekerja sama dengan media massa.

“Media akan lebih agresif dan tahu situasinya seperti apa, sehingga kita harus bekerja sama dengan mereka. Bagaimana masyarakat korban-korban itu harus segera ditangani, pemilik-pemilik fintech itu harus bertanggungjawab pada awalnya,” katanya dalam fit and proper test calon ADK OJK periode 2022-2027 di Komisi XI DPR RI, Rabu, 6 April 2022.

Dia menegaskan bahwa dalam menyelesaikan masalah masyarakat yang menjadi korban fintech, jika terpilih memimpin OJK nanti maka pihaknya akan memanggil pemilik fintech. Sebagai investor institusi, Darwin Cyril Noerhadi mengaku punya tanggung jawab karena memiliki usaha di bidang apapun. “Itu yang pertama kali harus kita sentuh. Deteksi dini termasuk market intelijen, sangat diperlukan,” jelasnya.

|Baca juga: 6 Jurus Mahendra Siregar untuk Benahi OJK

Setelah program jangka pendek, yakni 100 hari terlewati, menurutnya tentu akan dilakukan evaluasi setiap kuartal dan setiap tahun. Hal itu diperlukan karena pada umumnya sasaran berbeda dengan realisasi. “Itu menjadi tantangan kita bagaimana realisasi itu selalu tercapai sesuai dengan sasaran kita. Gap selalu ada, dan itulah fungsi hidup kita yakni mengatasi persoalan-persoalan tersebut,” katanya.

Saat menyampaikan presentasinya bertema “Membangun OJK yang Bermartabat dengan Pendekatan Pasar”, Darwin Cyril Noerhadi menyampaikan solusi dan rekomendasi, yakni akan melakukan penguatan organisasi dan tata Kelola, serta optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi sektor keuangan oleh OJK.

Darwin menuturkan bahwa OJK bukanlah satu-satunya lembaga dalam industri jasa keuangan, melainkan harus berkoordinasi dengan Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Kementerian Keuangan dalam wadah KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan).   

Sedangkan goals and objective yang ingin dicapai adalah adanya transparansi dan akuntabilitas, pertumbuhan pasar keuangan yang sustainable, sehat, dan bertanggungjawab, serta melindungi kepentingan masyarakat. 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Panin Dai-ichi Life Bayarkan Klaim Rp1,7 Miliar
Next Post Induk Usaha Kredivo Tambah Saham di BBSI, Ini Alasannya

Member Login

or