Analis Sinarmas Future Ariston Tjendra mengatakan rupiah mungkin bisa menguat terhadap dolar AS hari ini karena data-data ekonomi AS yang dirilis hari Jumat kemarin tidak sebaik yang diperkirakan pasar.
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
“Data pertumbuhan upah per jam bulan Desember yang merupakan salah satu indikator inflasi menunjukkan pertumbuhan di bawah bulan sebelumnya. Data survei aktivitas sektor Jasa bulan Desember terlihat mengalami kontraksi atau penurunan,” jelasnya kepada Media Asuransi, Senin 9 Januari 2023.
Menurutnya, data ekonomi yang tidak terlalu bagus ini bisa memaksa Bank Sentral AS untuk memperlambat kenaikan suku bunga acuannya dan ini mendorong pelemahan dolar AS.
“Potensi penguatan rupiah ke arah Rp15.550 per dolar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp15.630 per dolar AS,” pungkas dia.
Sementara itu, pada perdagangan akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,10% ke level Rp15.632 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 016% ke level Rp15.635 per dolar AS.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News