Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi menguat seiring dengan sentimen rilis data ekonomi AS yang lebih buruk dari ekspektasi pasar.
Analis Sinarmas Future Ariston Tjendra mengatakan data ekonomi AS yang dirilis semalam yang lebih buruk dari ekspektasi pasar bisa menjaga katalis positif untuk pergerakan rupiah terhadap dolar AS hari ini. “Rupiah berpotensi menguat,” ujar dia kepada Media Asuransi, Jumat 31 Maret 2023.
Menurutnya, semalam data PDB kuartal IV/2022 AS dirilis mengalami revisi turun dibandingkan rilis bulan sebelumnya, dan klaim tunjangan pengangguran mingguan dirilis lebih tinggi dari ekspektasi pasar. “Hasil ini bisa memperbesar kembali ekspektasi pasar bahwa the Fed tidak akan agresif menaikan suku bunga acuan AS,” jelas dia.
|Baca juga: Krisis Perbankan Global Mereda, Rupiah Diperkirakan Terapresiasi
Ariston menerangkan pagi ini data survei aktivitas manufaktur dan non manufaktur China bulan Maret yang akan dirilis jam 8.30, bisa menjadi katalis positif untuk rupiah bila hasilnya lebih bagus dari ekspektasi. Pasca dibukanya pembatasan, aktivitas manufaktur dan non manufaktur China terus bertumbuh.
Dia memperkirakan potensi penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ke arah Rp15.000-Rp14.980 per dolar AS, sementara resisten di kisaran Rp15.100 per dolar AS,” jelasnya.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan menguat 0,06% ke level Rp15.047 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,21% ke arah Rp15.062 per dolar AS.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News