Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih berpeluang terdepresiasi karena rilis data Non Farm Payrolls AS yang di atas ekspektasi.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan rupiah mungkin melemah terhadap dolar AS hari ini karena data tenaga kerja AS Non Farm Payrolls yang menunjukkan jumlah orang yang dipekerjakan di luar sektor pertanian dan pemerintahan untuk bulan September, naik jauh lebih tinggi dibandingkan perkiraan, 336.000 vs 171.000.
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
“Hasil ini mengindikasikan bahwa kondisi ketenagakerjaan AS memang masih solid. Dan kondisi ini mendukung kebijakan suku bunga tinggi AS untuk mengendalikan atau menurunkan inflasi AS ke target 2%,” jelasnya kepada Media Asuransi, Senin 9 Oktober 2023.
Selain itu, jelas dia, penguatan dolar AS juga ditopang oleh sentimen hindar risiko karena konflik saling serang antara Hamas dan Israel yang menimbulkan ribuan korban jiwa. Pasar mungkin mengantisipasi kemungkinan konflik ini meluas. Seperti diketahui, dolar AS termasuk aset aman seperti emas.
“Potensi pelemahan rupiah ke arah Rp15.650 per dolar AS, dengan potensi support di sekitar Rp15.580 per dolar AS,” pungkas dia.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News