Media Asuransi, JAKARTA – Defisit Anggaran sampai dengan akhir Oktober 2021 mencapai Rp548,9 triliun atau sekitar 3,29 persen dari PDB (54,5 persen dari pagu APBN 2021).
Sementara itu realisasi Pembiayaan Anggaran hingga akhir Oktober 2021 ini sudah mencapai Rp608,3 triliun atau sebesar 60,4 persen terhadap pagu APBN 2021. Pembiayaan masih berjalan on-track didukung kondisi pasar yang kondusif dan kerja sama solid antar otoritas.
Berdasarkan data APBN KiTa edisi November 2021 Kementerian Keuangan, realisasi pembiayaan sampai akhir Oktober 2021 ini masih didominasi oleh Pembiayaan Utang sebesar Rp645,8 triliun yang terdiri atas realisasi Surat Berharga Negara (Neto) sebesar Rp668,7 triliun dan Pinjaman (Neto) sebesar negatif Rp22,9 triliun.
Penerbitan SBN melalui lelang dan SBN Ritel Tahun Anggaran 2021 sudah selesai dilaksanakan dan dihentikan di awal November sejalan dengan strategi frontloading, seiring membaiknya proyeksi outlook APBN, optimalisasi likuiditas (pemanfaatan SAL), serta rencana penerbitan SBN skema SKB 3 pada bulan November-Desember 2021.
|Baca juga: Defisit APBN 2021 per September 2021 Capai Rp450 Triliun
Selama 2021, partisipasi BI mencapai Rp143,3 triliun, terdiri dari instrumen SUN Rp97,9 triliun dan SBSN Rp45,4 triliun. Pembiayaan utang dilakukan dengan hati-hati mengantisipasi perkembangan kondisi APBN dan volatilitas pasar keuangan. Sementara itu pembiayaan investasi dilaksanakan sesuai jadwal dan tahapan pelaksanaan dalam mendukung kerja keras APBN untuk upaya pemulihan ekonomi nasional.
Pemerintah menyatakan bahwa akselerasi pembiayaan investasi berjalan sesuai tahapan yang direncanakan untuk mendukung pembiayaan sektor prioritas, seperti pendidikan dan infrastruktur. Realisasi pembiayaan investasi hingga 31 Oktober 2021 adalah sebesar Rp96,6 triliun dengan pencairan kepada beberapa BUMN dan BLU serta pinjaman PEN daerah.
Tata kelola pembiayaan investasi semakin terjaga dengan adanya key performance indicator (KPI) pencairan alokasi pembiayaan investasi dilakukan berdasarkan analisis kinerja dan urgensi pembiayaan investasi. Khusus bulan Oktober realisasi pembiayaan investasi mencapai Rp21,5 triliun.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News